Jokowi Dorong Tiongkok Segera Selesaikan Studi Kelayakan Kereta Cepat Surabaya

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: MI/Indri.

Jokowi Dorong Tiongkok Segera Selesaikan Studi Kelayakan Kereta Cepat Surabaya

Indriyani Astuti • 18 April 2024 13:43

Jakarta: Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi melakukan kunjungan kehormatan ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Dalam pertemuan itu, sejumlah isu Wang Yi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satunya mendorong percepatan studi kelayakan rencana perpanjangan kereta cepat ke Surabaya, Jawa Timur.

"Bapak Presiden bicara mengenai masalah kereta cepat Jakarta-Bandung dan mendorong adanya alih teknologi, serta perlu percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase ke Surabaya," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai pertemuan di Jakarta, Kamis, 18 April 2024.

Kepala Negara juga membahas soal pembangunan infrastruktur di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan yang dimaksud yaitu infrastruktur transportasi.

"Bapak Presiden mendorong kerja sama pembangunan di IKN (ibu kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur) termasuk untuk moda transportasi," ungkap dia.
 

Baca juga: Stabilitas di Timur-Tengah Sulit Terwujud Tanpa Menyelesaikan Isu Palestina

Pemerintah juga mendorong implementasi proyek strategis Tiongkok di kawasan industri Kalimantan Utara. Yakni, investasi di bidang petrokimia. 

Pesan lain yang disampaikan Jokowi yaitu kesepakatan peningkatan kerja sama Indonesia dan Tiongkok. Keduanya menginginkan volume atau nilai kerja sama di bidang perdagangan terus meningkat. 

Presiden Jokowi, tutur Menlu, juga mengharapkan agar Tiongkok membuka akses pasar produk Indonesia ke Negeri Tirai Bambu. Termasuk penyelesaian protokol produk impor produk pertanian dan perikanan Indonesia. 

Kedua belah pihak juga menyinggung soal ketahanan pangan. Artinya, kedua negara bakal meningkatkan kerja sama dalam bidang pertanian.

"Ketahanan pangan sangat penting artinya oleh karena itu kerja sama pertanian dua negara penting untuk ditingkatkan termasuk atau khususnya untuk padi, hortikultura, dan juga durian dengan mempelajari modelling pertanian RRT," sebut dia.

Selain itu, Jokowi membahas situasi di Timur Tengah yang menanas akibat serangan balasan Iran terhadap Israel. Apabila berlanjut, banyak negara khawatir akan terjadi perang terbuka.

"Posisi RRT dan Indonesia sama di dalam isu ini dan bapak presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa RRT juga akan menggunakan pengaruhnya agar eskalasi dapat dicegah," tegas Retno.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)