Kuasai dan Update Kecakapan Digital, Agar Kreatif Sejak Dini

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Kuasai dan Update Kecakapan Digital, Agar Kreatif Sejak Dini

Husen Miftahudin • 10 June 2024 21:16

Badung: Era digital membuat siswa sekolah masa kini tak banyak lagi yang bercita-cita jadi dokter atau insinyur. Generasi Z lebih suka menjadi influencer, kreator konten, atau profesi lain di ranah digital yang tak kalah menantang.
 
Untuk menekuninya, banyak tren kecakapan digital baru yang mesti dikuasai dan di-update sejak dini. Di samping, butuh ketekunan dan konsistensi.
 
"Jadi, selain terus memperdalam materi pelajaran di kelas yang makin menarik dengan berbagai aplikasi belajar secara digital, jangan lupa perdalam dan selalu meng-update kecakapan digital," kata music educator Anissa Andarini, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 10 Juni 2024.
 
Pernyataan Anissa tersebut dilontarkan saat tampil dalam webinar literasi yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali di Kabupaten Badung.
 
Update kecakapan digital, lanjut Anissa, bisa dimulai dengan belajar mengedit video dengan aplikasi Cap Cut, atau belajar bikin video blog (vlog). "Semakin banyak belajar dan punya jam terbang, kelak kalian akan semakin terampil dan dihargai di jagat digital," tambah dia.
 

Baca juga: Komisi I Minta Menkominfo Serius Berantas Judi Online
 

Terapkan konsep gamification

 
Sementara itu, Pengawas Sekolah Ahli Madya-Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Badung I Gede Joniarta menyebut konsep gamification sebagai salah satu cara bertindak kreatif di ruang digital. Yakni, teknik mengubah materi pelajaran yang sulit dan rumit dengan gim yang seru dan lucu.
 
"Dengan gamification, semisal mengubah rumus matematika yang rumit menjadi gim, siswa di kelas atau anak di rumah akan lebih antusias dan penasaran untuk menuntaskan gim dan menemukan jawaban materi pelajaran. Guru jangan kalah kreatif," pesan dia.
 
"Di samping itu, jangan abaikan tantangan kecakapan digital yang lain, agar anak-anak masa depan, khususnya Generasi Z, bisa bersaing dengan dinamika digital," sambung I Gede Joniarta.
 
Terkait dari mana kreativitas digital itu mesti dimulai, kreator konten Danin Sibilo punya jurus praktis. Menurut dia, dengan hanya berbekal ponsel, siswa bisa bikin konten pendek dan ringan untuk FYP (For Your Page) di TikTok atau membuat Reels di Facebook. Misalnya, konten pendek lagu versi siswa.
 
"Yang penting mulai dulu, kemudian terus belajar sambil lihat feedback penonton. Terkadang komentar mereka bisa menjadi masukan kreatif, apa yang mau kita buat untuk mereka. Ikuti maunya penonton, ini jurus jitu yang bikin kita makin kreatif dan maju," tambah Danin.
 
Anissa ikut berbagi pengalaman. Kata dia, jangan malas bikin konten dan video pendek. Kalau terlalu panjang, seringkali penonton malah malas mengakses.
 
"Perkaya visual dan bangkitkan kreativitas dengan memanfaatkan banyak aplikasi digital. Sejak dini, kenali dan minta bantuan aplikasi ChatGPT, juga Generative-AI lainnya, saat memproduksi konten atau belajar di kelas digital agar makin seru," jelas Anissa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)