Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie--Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Medcom • 15 January 2024 14:06
Jakarta: Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2003-2008, Jimly Asshiddiqie, merespons munculnya ide pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang hari pemungutusan suara Pemilu 2024. Dia menyebut ide pemakzulan tersebut sebagai dinamika yang selalu terjadi pada masa pemilu.
Dia mengartikan ide ini sebagai upaya mengalihkan perhatian yang timbul dari ketakutan akan kekalahan dalam kontestasi ini. Dia mengimbau pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden fokus dalam memenangkan jagoannya ketimbang membuat isu pemakzulan.
"Semua pihak sebaiknya berusaha keras untuk memastikan calon yang didukung itu terpilih dan pastikan bahwa orang yang kita tidak suka jangan dipilih gitu loh. Tidak usah harus menjelek-jelekan, tidak usah harus negatif, apalagi black campaign. Ini kita harus dorong untuk membangun tradisi demokrasi elektoral yang makin berkualitas," ujar Jimly dalam wawancara daring, Senin, 15 Januari 2024.
Mantan Ketua MK yang juga anggota DPD ini yakin pemakzulan Presiden tidak akan terjadi. Pasalnya, pemakzulan membutuhkan proses yang panjang.
"Seperti Pak Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) kemukakan, mereka tahu bagaimana mekanisme di internal DPR harus bawa lagi ke MK, lalu bagaimana di MPR. Saya kan juga anggota MPR, jadi saya membayangkan enggak mungkinlah," ujar dia.
Baca Juga:
Waktu dan Mekanisme yang Rumit Jadi Tantangan Pemakzulan Jokowi |