Bulog Pastikan Ketersediaan Beras Aman saat Nataru

Beras di gudang Bulog. Foto: MI/Susanto.

Bulog Pastikan Ketersediaan Beras Aman saat Nataru

Media Indonesia • 16 December 2023 11:38

Jakarta: Manager Humas dan Kelembagaan Perum Badan Urusan Logistik Tomi Wijaya memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi aman dan memadai untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Stok CBP yang dikuasai perusahaan saat ini berada di angka 1,4 juta ton.
 
"Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar satu juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir 2023 sebanyak 1,5 juta ton," ujar Tomi melalui siaran pers yang dikutip pada Sabtu, 16 Desember 2023.
 
"Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," lanjut dia.
 
Tomi mengemukakan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk melaksanakan dua instrumen utama guna mengantisipasi gejolak harga beras. Itu dilakukan melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).
 
"Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per Kamis, 14 Desember 2023, sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," tegas Tomi.

Baca juga: Pemerintah Berwacana Gelontorkan Bantuan Pangan Beras hingga Juni 2024
 

Penyaluran bantuan pangan beras

 
Selanjutnya, beber Tomi, saat ini sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan tambahan untuk periode Desember 2023. Adapun, total beras bantuan pangan yang disalurkan selama tahun ini sudah sebanyak 1,4 juta ton.
 
"Sesuai arahan Presiden Jokowi saat memberikan langsung Bantuan Pangan di Kamis (14 Desember 2023) program ini akan diteruskan sampai dengan Maret 2024 dan akan memperhatikan lagi APBN untuk menambah sampai dengan Juni 2024," lanjut dia.
 
Melalui instrumen bantuan pangan beras dan operasi pasar, imbuh Tomi, gejolak kenaikan harga beras akibat dampak El Nino diyakini mampu diredam secara efektif.
 
(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)