Hujan Ringan Diprakirakan Turun di Sejumlah Wilayah Jateng

Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Hujan Ringan Diprakirakan Turun di Sejumlah Wilayah Jateng

Media Indonesia • 14 October 2023 14:44

Semarang: Beberapa daerah di Jawa Tengah mulai diguyur hujan pada malam hari dengan intensitas ringan hingga sedang. Diharapkan ini dapat membantu mengatasi dampak kekeringan yang telah melanda ratusan desa di 32 kabupaten dan kota se-Jateng.

Pemantauan pada Sabtu, 14 Oktober 2023, cuaca sedikit sejuk dan berawan mulai terasa di beberapa daerah di Jawa Tengah, setelah beberapa pekan sebelumnya panas menyengat pada siang hari cukup menyiksa warga terutama di daerah Pantura dari mulai Brebes hingga Rembang.

Meskipun kekeringan masih terjadi, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga mulai mengguyur beberapa daerah pada Jumat malam, 13 Oktober 2023. Diharapkan hal ini dapat mengurangi dampak kekeringan yakni kesulitan air bersih dan karhutla. 

"Hujan semalam cukup deras, semoga mengurangi kekeringan," ujar Pramono, 60, warga Banyumanik, Kota Semarang.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memperkirakan hujan pada malam hari masih akan mengguyur beberapa daerah di Jawa Tengah, sedangkan pada pagi hingga sore cuaca cerah berawan dan hujan ringan sedang berpotensi di wilayah pegunungan, dataran tinggi, Pantura bagian tengah.

Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Metrologi Ahmad Yani Semarang Noor Jannah mengatakan berdasarkan data beberapa daerah berpotensi dilanda hujan pada malam hari yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Semarang, Bumiayu, Majenang, dan Ambarawa.

"Namun tetap harus diwaspadai adalah masih terjadinya kekeringan di beberapa wilayah yang berdampak kekurangan air bersih dan karhutla," kata Noor Jannah.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mengaku bersyukur dengan adanya hujan turun di daerahnya, karena dampak kekeringan tidak hanya mengakibatkan ribuan warga di 10 kelurahan di Kota Semarang mengalami kesulitan air bersih juga kebakaran di TPA Jatibarang Semarang.

"Sebelumnya kami bersama ulama dan warga sampai mengadakan shalat istisqa untuk meminta hujan, karena kekeringan dan kebakaran di TPA tidak kunjung padam," imbuhnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)