Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 10 April 2025 20:57
Jakarta: Warga Amerika Serikat berlomba-lomba melakukan pembelian sebelum perang tarif antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya di seluruh dunia menaikkan harga, sementara beberapa orang terkaya di negara itu secara terbuka mengutuk kebijakan tersebut karena berpotensi menjadi bencana bagi perekonomian.
Dalam beberapa pekan terakhir, konsumen bergegas untuk meningkatkan pembelian mereka untuk semua jenis barang, mulai dari pakaian dan elektronik hingga mobil dan furnitur, karena takut biaya barang akan melonjak tajam begitu tarif diberlakukan sepenuhnya.
"Jelas lebih banyak orang datang ke toko untuk membeli TV dan elektronik untuk mengalahkan kenaikan tarif," kata Van, konsultan penjualan Best Buy yang berbasis di San Francisco Bay Area, dilansir dari laman Xinhua, Kamis, 10 April 2025.
Panic buying telah membanjiri toko online dan pengecer besar, termasuk Shein, Ssense, Amazon, Costco, dan Walmart, menurut The Cut dan postingan Facebook News 8. Beberapa pembeli online melaporkan kenaikan harga semalam sebesar 5 hingga 15 dolar AS untuk barang-barang di keranjang mereka, mengutip antisipasi tarif.
Tarif yang tidak bertanggung jawab, termasuk tarif impor Tiongkok yang melonjak menjadi 104 persen mulai tengah malam hari Rabu, menargetkan berbagai macam barang, mulai dari elektronik hingga kendaraan. Para kritikus mengatakan hal itu akan menekan konsumen dengan menaikkan biaya barang-barang sehari-hari.
Bagi beberapa keluarga, pergeseran tersebut sudah menyakitkan. Seorang ibu di Texas mengatakan kepada NPR bahwa dia menggunakan tabungan musim panasnya untuk membeli perlengkapan sekolah awal.
Konsumen secara aktif berbagi strategi tentang apa yang harus dibeli di platform media sosial sebelum harga melonjak. Pengguna Reddit yang baru-baru ini membeli rumah mempertimbangkan untuk meningkatkan peralatan awal, sementara yang lain di Facebook merenungkan pembelian elektronik seperti laptop MacBook sebelum potensi kenaikan harga.
Miliarder Mark Cuban menambah kekhawatiran konsumen dengan menyarankan orang-orang di media sosial untuk "membeli banyak barang konsumsi" sebelum harga naik, merekomendasikan "dari pasta gigi hingga sabun, apa pun yang bisa Anda temukan ruang penyimpanannya, beli sebelum mereka harus mengisi kembali inventaris."
Tarif yang diperkenalkan pada 2 April termasuk tarif universal 10 persen dan "tarif timbal balik" tambahan pada lebih dari 60 negara yang memiliki surplus perdagangan dengan Amerika Serikat.
Baca juga:
Trump Buka Peluang Negosiasi setelah 'Sikut' Tiongkok dengan Tarif Impor 125% |