Ilustrasi. Foto: Unplash
Chicago: Harga emas dunia turun sekitar 0,48 persen pada perdagangan Kamis waktu setempat. Harga emas gagal mempertahankan angka USD3.300 setelah mencapai level tertinggi dua minggu di USD3.345 sebelumnya.
Dikutip dari FXStreet, Jumat, 23 Mei 2025, dolar AS yang kuat menekan logam mulia ini saat imbal hasil obligasi pemerintah AS mundur dari level tertinggi harian setelah DPR AS menyetujui anggaran Trump, yang sekarang akan dikirim untuk disetujui oleh Senat. XAU/USD diperdagangkan di USD3.289, turun 0,83 persen.
Sentimen pasar sedikit membaik tetapi tetap rapuh karena dipengaruhi oleh penurunan peringkat utang pemerintah AS oleh Moody’s. Paket fiskal yang sejauh ini disetujui oleh DPR AS diproyeksikan akan menambah USD4 triliun ke batas utang.
(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)
Penguatan dolar AS mengurangi daya tarik safe haven
Indeks dolar AS (DXY), yang melacak nilai dolar terhadap sekeranjang enam mata uang, telah mengurangi beberapa kerugian mingguan sebelumnya dan naik moderat 0,18 persen di 99,86, menjadi hambatan bagi logam berharga yang berdenominasi dolar.
Namun, prospek harga emas batangan tetap optimis karena konflik geopolitik. Berita mengungkapkan Israel sedang mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran jika pembicaraan antara keduanya dan AS gagal, menurut Walla yang mengutip sumber.
Di sisi data, Indeks Manajer Pembelian (PMI) S&P Global di AS membaik, menunjukkan bahwa ekonomi tetap solid. Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran sedikit menurun dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya dan di bawah perkiraan.
Para pedagang emas batangan mengamati rilis data perumahan AS dan Fed pada hari Jumat.