Serangan rudal Iran ke Jerusalem. (EPA-EFE)
Jakarta: Setelah eskalasi tajam yang diawali pengeboman fasilitas nuklir Fordo, Natanz, dan Isfahan oleh Amerika Serikat pada Minggu, 22 Juni 2025, serta serangan balasan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Senin, 23 Juni 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata "lengkap dan total" antara Israel dan Iran pada hari yang sama.
Gencatan senjata ini disebut-sebut sebagai hasil mediasi intensif AS dan Qatar.
Merespons jeda tembak tersebut, para pemimpin dunia memberikan tanggapan beragam. Sebagian besar mendukung langkah ini sebagai awal dari stabilitas regional, namun tetap menunjukkan kehati-hatian. Berikut lima reaksi para pemimpin negara:
1. Jerman – Friedrich Merz Sambut Positif Langkah AS
Merz menilai keberhasilan gencatan senjata sebagai langkah baik yang perlu ditindaklanjuti bersama mitra internasional.
"Jika gencatan senjata ini berhasil setelah serangan militer AS yang menentukan terhadap fasilitas nuklir Iran, maka ini perkembangan yang sangat baik," tulis Kanselir Jerman Friedrich Merz di platform X menjelang KTT NATO. Ia menambahkan bahwa dirinya akan mendiskusikan langkah-langkah stabilisasi lebih lanjut bersama mitra Amerika dan Eropa di sela-sela pertemuan tersebut.
2. Tiongkok – Guo Jiakun Ingatkan Bahaya Eskalasi
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, memperingatkan terhadap potensi peningkatan ketegangan.
"Kami tidak ingin melihat meningkatnya ketegangan yang berputar naik dan berharap gencatan senjata dapat direalisasikan sesegera mungkin," ujarnya dalam konferensi pers daring di Beijing. Ia juga menegaskan bahwa Beijing terus memantau perkembangan dan menyerukan semua pihak untuk kembali ke jalur penyelesaian politik.
3. Jepang – Yoshimasa Hayashi Dorong Implementasi Penuh
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, menyambut baik pengumuman gencatan senjata. Ia menyampaikan "harapan kuat" agar kesepakatan tersebut dijalankan sepenuhnya.
"Kami akan terus memantau perkembangan dengan minat yang tinggi dan melakukan segala upaya diplomatik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas," ujar Hayashi kepada pers di Tokyo.
4. Uni Eropa – Ursula von der Leyen: Langkah Penting bagi Stabilitas
Uni Eropa menilai gencatan senjata sebagai titik awal untuk memulihkan stabilitas di kawasan Timur Tengah.
"Eropa menyambut pengumuman gencatan senjata oleh Presiden Trump. Ini adalah langkah penting untuk memulihkan stabilitas di kawasan yang tengah tegang. Hal ini harus menjadi prioritas kolektif kita," tulis Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di platform X.
5. Rusia – Kremlin Harap Gencatan Senjata Berkelanjutan
Kremlin menyambut baik penghentian tembak-menembak, namun tetap menekankan pentingnya keberlanjutan kesepakatan ini.
"Jika gencatan senjata benar-benar telah tercapai, maka hal ini tentu patut disambut baik," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa Moskow berharap "gencatan senjata ini akan berkelanjutan."
Reaksi para pemimpin dunia menunjukkan kecenderungan umum: mendukung penghentian kekerasan dan mendorong pelaksanaan gencatan senjata secara penuh. Meski demikian, kekhawatiran terhadap keberlanjutan kesepakatan masih mengemuka, terutama dari Rusia dan Tiongkok. Kini, perhatian global tertuju pada langkah konkret berikutnya dari semua pihak yang terlibat dalam konflik Timur Tengah ini.