Israel Serang Radar Iran, Trump Sebut Gencatan Senjata Masih Berlaku

Israel menyerang radar Iran, 24 Juni 2025. (Quds News)

Israel Serang Radar Iran, Trump Sebut Gencatan Senjata Masih Berlaku

Riza Aslam Khaeron • 24 June 2025 19:21

Washington DC: Militer Israel (IDF) meluncurkan serangan terbatas terhadap instalasi radar Iran di wilayah utara Teheran pada hari ini, meskipun gencatan senjata antara kedua negara secara resmi masih berlaku. Serangan ini disebut sebagai balasan atas peluncuran dua rudal balistik dari Iran ke wilayah utara Israel hanya beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata diberlakukan.

Di tengah eskalasi ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa gencatan senjata tetap berlaku dan menyebut serangan Israel sebagai tindakan simbolik yang tidak dimaksudkan untuk memperpanjang konflik.

Mengutip media Israel, serangan udara dilakukan oleh Angkatan Udara Israel hanya beberapa saat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunggah pernyataan di platform Truth Social.

Dalam unggahannya, Trump memperingatkan Israel agar jangan menjatuhkan bom ke Teheran dan kembali ke Israel.

"Jangan jatuhkan bom-bom itu. Jika kalian melakukannya, itu pelanggaran besar. Bawa pulang pilot kalian sekarang juga," tulis Trump.

Presiden Trump juga menyampaikan kekesalannya kepada wartawan sebelum menghadiri KTT NATO di Den Haag, menyatakan bahwa ia tidak senang dengan sikap Israel.

"Ada satu roket yang saya rasa ditembakkan setelah batas waktu, dan sekarang Israel malah menyerang balik. Mereka harus menenangkan diri," ucapnya.

"Saya tidak suka fakta bahwa Israel langsung membalas begitu kami mengumumkan kesepakatan. Mereka sebenarnya tidak perlu membalas," ujarnya, merujuk pada gencatan senjata yang telah diumumkan sebelumnya.
 

Baca Juga:
Militer Israel Tembaki Warga yang Antre Bantuan di Gaza, 25 Tewas

Namun, tidak lama setelah unggahan tersebut, Trump mengadakan pembicaraan via telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam percakapan itu, keduanya disebut mencapai kesepakatan untuk menyerang satu target secara "simbolik" sebagai bentuk tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata oleh Iran.

Trump kemudian mengunggah pernyataan lanjutan di Truth Social, menegaskan bahwa serangan Israel bersifat terbatas dan tidak akan bereskalasi lebih lanjut.

"ISRAEL tidak akan menyerang Iran. Semua pesawat akan berbalik arah dan kembali ke pangkalan, sambil melakukan 'Lambaian Pesawat Ramah' ke Iran. Tidak akan ada yang terluka, gencatan senjata tetap berlaku! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap hal ini! DONALD J. TRUMP, PRESIDEN AMERIKA SERIKAT," tulis Trump, 30 menit setelah serangan dikonfirmasi terjadi.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menginstruksikan militer untuk memberikan respons kuat di jantung Teheran atas serangan rudal yang dianggap berasal dari Iran.

"Saya telah mengarahkan IDF untuk terus melakukan operasi intensitas tinggi yang menargetkan aset-aset rezim dan infrastruktur teror di Teheran," ujar Katz, seperti dikutip media Israel.

Kepala Staf IDF, Letnan Jenderal Eyal Zamir, turut menegaskan kesiapan militer Israel untuk menyerang Iran.

"Menghadapi pelanggaran berat terhadap gencatan senjata oleh rezim Iran, kami akan menyerang dengan kekuatan," ujarnya.

Serangan rudal tersebut terjadi sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat, atau tiga setengah jam setelah gencatan senjata dimulai, disebut sebagai pelanggaran terang-terangan. Iran sempat membantah meluncurkan rudal, namun kemudian menyatakan bahwa Israel sendiri terus melakukan serangan udara hingga pukul 9 pagi waktu setempat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)