Ilustrasi. Ribuan Ojol di Jatim gelar aksi demonstrasi di depan Gedung Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis, 20 Juli 2023. Medcom.id/ Amaluddin
Amaluddin • 20 May 2025 10:42
Surabaya: Warga Surabaya dan sekitarnya diimbau menghindari sejumlah titik strategis, agar tidak terjebak macet pada Rabu, 21 Mei 2025. Hal ini menyusul adanya unjuk rasa ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur.
"Untuk jumlah massa sekitar 6.000 an, gabungan roda dua dan roda empat," kata Ketua Dewan Presidium Frontal Jatim, Tito Ahmad, dikonfirmasi, Selasa, 20 Mei 2025.
Dalam aksi tersebut, lanjut Tito, para pengemudi ojol akan melakukan off bid atau tidak menyalakan aplikasi secara massal. "Itu benar. Teman-teman driver akan melakukan off bid atau tidak akan menyalakan aplikasi sebagai bentuk protes," katanya.
Aksi ini diperkirakan berdampak pada arus lalu lintas di beberapa lokasi utama Kota Surabaya. Titik-titik yang menjadi lokasi unjuk rasa antara lain Gedung Negara Grahadi, Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Polda Jatim, DPRD Jatim, serta sejumlah kantor aplikator transportasi online.
Tito menyampaikan permohonan maaf atas potensi terganggunya aktivitas masyarakat akibat aksi ini. Ia menyarankan masyarakat menghindari titik kumpul ojol, agar tidak terjebak kemacetan.
"Sebaiknya hindari titik kumpul ojol, karena bakal terjadi kemacetan. Kami mohon maaf apabila selama aksi demo berlangsung akan mengganggu jalannya aktivitas dan lalu lintas masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya," pungkasnya.
Aksi yang diberi nama "Frontal Level 7" ini membawa lima tuntutan utama kepada para pemangku kebijakan dan aplikator, yakni: