Houthi kerap menargetkan kapal-kapal terafiliasi Israel sejek meletusnya perang di Gaza pada Oktober 2023. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 20 May 2025 17:03
Sanaa: Kelompok pemberontak Houthi asal Yaman mengumumkan dimulainya langkah disebut mereka sebagai “blokade maritim” terhadap pelabuhan Haifa di Israel. Langkah ini disebut sebagai bentuk pembalasan atas operasi militer Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
“Semua perusahaan dengan kapal yang berada di pelabuhan ini atau sedang menuju ke sana, telah diberitahu bahwa pelabuhan tersebut kini masuk dalam daftar target,” ujar juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pidato yang disiarkan televisi.
Melansir dari Asharq Al-Awsat, Selasa, 20 Mei 2025, deklarasi ini merupakan eskalasi signifikan dari rangkaian aksi militer Houthi di Laut Merah dan sekitarnya, dengan sasaran yang kini semakin dekat dengan wilayah utama Israel.
Houthi terus meluncurkan rudal ke wilayah Israel, termasuk ke Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv, sebagai bagian dari solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Namun, kelompok yang didukung Iran ini menyatakan telah menghentikan serangan terhadap kapal-kapal milik atau yang berafiliasi dengan Amerika Serikat (AS).
Sebagian besar rudal Houthi terhadap Israel berhasil dilumpuhkan oleh sistem pertahanan udara. Meski begitu, potensi ancaman terhadap jalur pelayaran komersial tetap tinggi, terutama jika kelompok tersebut benar-benar menargetkan kapal di Laut Tengah yang menuju pelabuhan Haifa.
Israel merespons serangan Houthi dengan serangan udara ke Yaman. Pada 6 Mei lalu, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan yang merusak bandara utama di Sanaa dan menyebabkan sejumlah korban jiwa.
Peningkatan ketegangan ini memperluas cakupan konflik yang sebelumnya terpusat di Gaza menjadi konflik regional, melibatkan kelompok proksi Iran di berbagai wilayah Timur Tengah. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Houthi Serang Bandara Ben Gurion, Israel Klaim Cegat Rudal dari Yaman