'Main' Pasar Modal Syariah Jadi Cara Cari Cuan yang 'Halalan Thayyiban'

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi. Foto: dok OJK.

'Main' Pasar Modal Syariah Jadi Cara Cari Cuan yang 'Halalan Thayyiban'

Husen Miftahudin • 1 June 2025 16:00

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperluas literasi dan inklusi pasar modal hingga ke wilayah timur Indonesia dengan menyelenggarakan Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 di Jayapura, Papua pada 26-27 Mei 2025.

Rangkaian acara SEPMT menghadirkan berbagai aktivitas edukatif yang bersifat interaktif dan aplikatif guna meningkatkan pemahaman serta mendorong pemanfaatan akses pasar modal secara optimal oleh masyarakat Papua.

Salah satu yang digenjot OJK pada acara SEPMT itu adalah peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syariah. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan, investasi di pasar modal syariah menjadi salah satu cara dalam mencari cuan yang halal dan baik (halalan thayyiban).

"Investasi di pasar modal syariah merupakan salah satu pilihan strategis untuk melindungi nilai aset dari dampak inflasi dan memperoleh potensi keuntungan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam," ujar Inarno dalam acara tersebut, dikutip dari siaran pers, Minggu, 1 Juni 2025.
 

Baca juga: Apa itu Investasi Syariah? Panduan untuk Berinvestasi Halal


(Ilustrasi. Foto: Freepik)
 

Indeks saham syariah tumbuh 2,62%


Inarno juga menambahkan, produk pasar modal syariah sangat fleksibel, likuid, mudah dijangkau, dan relevan dengan perkembangan teknologi finansial serta digitalisasi di sektor keuangan. Lebih lanjut, Inarno juga menyampaikan tren positif perkembangan pasar modal syariah di Indonesia.

Sampai dengan 15 Mei 2025, aset pasar modal syariah di Indonesia berkembang cukup positif dengan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tumbuh sebesar 2,62 persen secara year to date (ytd).

"Dalam satu tahun, ISSI telah tumbuh hingga 3,29 persen year on year (yoy). Sementara dalam periode yang sama, nilai kapitalisasi ISSI juga tumbuh 4,03 persen mencapai Rp7.100,61 triliun," papar Inarno.

Dari sisi kinerja produk pasar modal syariah, hingga 9 Mei 2025, dana kelolaan reksa dana syariah telah mencapai Rp57,72 triliun (tumbuh 14,18 persen ytd). Sementara, nilai outstanding sukuk korporasi mencapai Rp62,97 triliun (tumbuh 13,93 persen ytd) dan nilai outstanding sukuk negara mencapai 1.704,34 triliun (tumbuh 4,71 persen ytd).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)