Trump Setujui Rencana Serangan ke Iran Tapi Belum Beri Perintah Akhir

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu

Trump Setujui Rencana Serangan ke Iran Tapi Belum Beri Perintah Akhir

Fajar Nugraha • 19 June 2025 07:06

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberi tahu pejabat senior bahwa dirinya telah menyetujui rencana untuk menyerang Iran. Tetap Trump belum memberikan perintah akhir untuk melaksanakannya.

“Trump sedang menunggu untuk melihat apakah Iran akan menghentikan program nuklirnya,” surat kabar The Wall Street Journal melaporkan, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 19 Juni 2025.

Dikatakan bahwa fasilitas pengayaan Fordow milik Teheran, yang terkubur dalam di bawah gunung, merupakan target potensial, tetapi untuk menyerangnya akan membutuhkan senjata paling kuat di gudang senjata AS.
 

Baca: Rudal Iran Paksa Evakuasi 3.800 Orang di Israel.


Sebelumnya pada Rabu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia belum memutuskan apakah ia akan mengizinkan militer untuk bergabung dengan operasi Israel yang sedang berlangsung melawan Iran, dengan mengatakan, "Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya."

"Saya juga tidak ingin berperang. Saya tidak berniat berperang. Namun, jika pilihannya adalah berperang atau mereka memiliki senjata nuklir, Anda harus melakukan apa yang harus Anda lakukan, dan mungkin kita tidak perlu berperang," kata Trump di Ruang Oval.

"Saya punya ide tentang apa yang harus dilakukan. Saya ingin membuat keputusan akhir sedetik sebelum waktunya,” imbuh Trump.

Trump mengatakan minggu depan akan "sangat penting" saat ia mempertimbangkan keputusannya, dengan mengatakan bahwa melakukan hal itu mungkin akan memakan waktu lebih sedikit.

Sementara Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya menolak tuntutan Trump agar pemerintahnya menyerah tanpa syarat dan memperingatkan bahwa keterlibatan langsung AS dalam konflik dengan Israel akan memiliki "konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki."

"Entitas Zionis (Israel) telah membuat kesalahan besar dan akan menghadapi konsekuensinya," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dia mengatakan bahwa Iran tidak akan memaafkan pelanggaran wilayah udara negara itu atau darah "para martirnya." Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya cedera sejak saat itu akibat serangan rudal Iran.

Sementara itu, di Iran, 585 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang cedera akibat serangan Israel, menurut laporan media Iran.

Trump mengatakan bahwa ia telah memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk "terus melanjutkan" serangannya, tetapi menambahkan bahwa ia belum memberi Israel indikasi apa pun bahwa ia akan membantu upaya tersebut lebih dari yang telah dilakukannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)