#OnThisDay 11 September: Serangan ke Menara Kembar WTC di New York Aksi Teror Terbesar Abad 21

Hampir 3.000 orang tewas dalam peristiwa 9/11 di New York City dan Pentagon, dengan sekitar 1.100 sisa jasad yang hingga kini belum teridentifikasi. (Anadolu Agency)

#OnThisDay 11 September: Serangan ke Menara Kembar WTC di New York Aksi Teror Terbesar Abad 21

Whisnu Mardiansyah • 11 September 2025 06:52

Jakarta: Pagi 11 September 2001 menjadi mimpi buruk bagi keamanan dunia ketika empat pesawat sipil dibajak oleh jaringan teroris Al-Qaeda. Dua pesawat menabrak Menara Kembar World Trade Center (WTC) di Lower Manhattan, satu menabrak Gedung Pentagon di Arlington, Virginia, dan satu lagi jatuh di ladang dekat Shanksville, Pennsylvania.

Pagi sekitar pukul 08.46 waktu setempat, American Airlines Flight 11 menabrak Menara Utara (1 WTC). Disusul, sekitar 09:03, United Airlines Flight 175 menabrak Menara Selatan (2 WTC). Pada 09.37, American Airlines Flight 77 menabrak sisi barat Pentagon, dan pukul 10.03 United Airlines Flight 93 jatuh di Pennsylvania setelah penumpang melancarkan perlawanan yang mencegah target yang diperkirakan (kemungkinan Capitol atau Gedung Putih) terserang. Peristiwa-peristiwa itu berlangsung dalam rentang waktu beberapa jam

Menara pertama, South Tower runtuh pada 09.59, diikuti runtuhnya North Tower sekitar 10.28. Korban tewas pada 11 September 2001 yang diakui secara resmi berjumlah hampir 2.977 jiwa (tidak termasuk 19 pelaku). Ratusan lagi termasuk 343 anggota FDNY (pemadam kebakaran Kota New York) dan puluhan polisi serta pekerja port authority tewas di lokasi. Selama dua dekade berikutnya, puluhan korban tambahan dimasukkan ke dalam daftar resmi setelah kematian akibat penyakit terkait paparan debu dan asbes di Ground Zero.
 

Baca: #OnThisDay 10 September: TNI Angkatan Laut Terbentuk

Penyelidikan independen (The 9/11 Commission) menyimpulkan serangan itu direncanakan dan dikoordinasikan oleh kelompok teroris Al-Qaeda. Khalid Sheikh Mohammed disebut sebagai otak utama operasi dan organisasi itu berada di bawah tokoh sentral Osama bin Laden. Sejumlah tokoh kunci ditangkap dalam tahun-tahun berikutnya. Pencarian yang panjang berujung pada kematian Bin Laden dalam operasi AS di Abbottabad, Pakistan, pada Mei 2011.

Serangkaian serangan itu memicu kebijakan luar negeri dan keamanan domestik yang cepat dan luas. Dalam hitungan minggu, AS melancarkan kampanye militer ke Afghanistan (Operation Enduring Freedom, dimulai Oktober 2001) untuk menggulingkan rezim Taliban yang memberi perlindungan kepada Al-Qaeda. Di dalam negeri, Kongres AS mengesahkan USA PATRIOT Act (Oktober 2001) dan pemerintah akhirnya membentuk Department of Homeland Security (Homeland Security Act, 2002) untuk memperkuat koordinasi intelijen, imigrasi, dan keamanan bandara.

*Pengerjaan artikel berita ini melibatkan peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan kontrol penuh tim redaksi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)