Ilustrasi suasana DKI Jakarta. (Medcom.id/Kautsar)
Patrick Pinaria • 13 September 2025 16:58
Jakarta: Kondisi Jakarta perlahan berangsur normal setelah beberapa waktu terakhir menghadapi dinamika keamanan dan sosial saat terjadinya demonstrasi pada akhir Agustus 2025. Berbagai aktivitas serta penjagaan keamanan di wilayah Ibu Kota menjadi bukti sahihnya.
Patroli bersama TNI-Polri yang digelar di berbagai titik ibu kota menjadi langkah nyata dalam menjaga kondusivitas serta memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap keamanan kota. Situasi kondusif ini juga tercermin dari aktivitas warga yang tetap ramai di pusat-pusat keramaian, termasuk kawasan Blok M.
Situasi aman bahkan sudah berangsur pulih sejak Jumat, 5 September 2025, malam hari WIB. Kala itu, ratusan aparat gabungan TNI, Polri, dan pemerintah menggelar patroli skala besar di wilayah Jakarta Barat. Sebanyak 347 personel diterjunkan untuk melakukan penyisiran di sejumlah titik rawan kejahatan jalanan.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, menegaskan patroli rutin ini dilakukan sepanjang malam libur panjang demi memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Patroli ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat serta mengantisipasi aksi kejahatan," ujar Twedi.
Blok M Hub jadi simbol aktivitas publik
Di sisi lain, geliat aktivitas warga tetap terlihat, salah satunya di kawasan Blok M. Meski terjadi perpindahan pedagang dari District Blok M ke Blok M Hub akibat kenaikan harga kios, kawasan ini justru semakin ramai. Lapak-lapak kuliner yang dominan diisi oleh pedagang muda kian menarik pengunjung, terutama anak-anak muda yang aktif mempromosikan dagangan melalui media sosial.
"Pedagang yang pindah rata-rata anak-anak muda yang promosinya kencang di media sosial,” kata Awan salah satu pedagang di Blok M Hub.
Ia optimistis kondisi ini membawa dampak positif bagi seluruh pedagang. "Kalau berjualan sendiri itu belum tentu enak, justru semakin banyak pedagang, semakin banyak potensi orang yang beli," tambahnya.
Di tengah dinamika ini, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turun langsung menemui pedagang. Ia menegaskan penghentian kerja sama dengan koperasi yang menaikkan biaya sewa kios di Plaza 2 Blok M dan memberikan kebijakan gratis sewa kios selama dua bulan bagi pedagang yang mau pindah ke Blok M Hub.
"Dengan demikian, pertama, saya minta untuk kerja sama yang dilanggar oleh koperasi, kalau mereka tidak memenuhi apa yang menjadi kesepakatan, maka saya minta untuk di-postpone, kerja samanya dihentikan saja," tegas Pramono saat meninjau Blok M, Rabu, 3 September 2025.
Ia menambahkan, fasilitas di Blok M Hub jauh lebih baik dan nyaman. Namun, ia berpesan agar para pedagang tetap menjaga lingkungan usaha yang kondusif serta mengutamakan kenyamanan dan keamanan di kawasan Blok M. Untuk selanjutnya, pengelolaan Blok M Hub sepenuhnya dilakukan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda).
"Kalau mereka mau menggunakan tempat ini (Blok M Hub), maka nanti selama dua bulan, kami berikan kebebasan, free, gratis, supaya mereka mau pindah ke tempat ini. Tempat ini jauh lebih bagus sebenarnya, lebih nyaman, ada AC-nya, dan fasilitasnya juga bagus," kata Pramono.
Pramono berharap kebijakan tersebut mampu meredakan keresahan pedagang sekaligus menjaga citra Blok M sebagai pusat kegiatan usaha ikonik di Jakarta.
"Karena saya tahu, Blok M ini sekarang menjadi hub baru bagi Jakarta. Saya tidak mau ini berkepanjangan. Ini harus segera diselesaikan," tutur Pramono.
Meski sebagian kios baru masih dalam tahap renovasi dan bongkar muat, kawasan Blok M Hub terlihat semakin hidup. Beberapa kios makanan dan minuman yang telah beroperasi langsung mendapat perhatian dari pembeli, mencerminkan kepercayaan publik yang tetap terjaga pada stabilitas situasi Jakarta.
Jakarta tuan rumah PNLG Forum 2025
Tak hanya fokus pada keamanan dan aktivitas warga, Jakarta juga bersiap menjadi tuan rumah forum internasional bergengsi. Forum Jaringan Pemerintah Daerah PEMSEA (PNLG Forum) 2025 akan digelar pada 16-18 September.
Forum ini mempertemukan kepala daerah anggota PNLG dari berbagai negara di Asia Timur untuk membahas pengelolaan pesisir berkelanjutan dalam tema 'Menuju Ekonomi Biru yang Berkelanjutan dan Inklusif: Menghubungkan Iklim, Alam, dan Energi.'
Dengan menjadi tuan rumah PNLG Forum 2025, Jakarta menegaskan posisinya sebagai aktor penting dalam pembangunan pesisir dan laut berkelanjutan di kawasan. Luas perairan 583.325 hektare, panjang garis pantai 272,5 km, 113 pulau kecil menjadi potensi sekaligus tanggung jawab besar ibu kota dalam mendorong ekonomi biru.