KTT G20 berlangsung di Afrika Selatan pada 22-23 November 2025. (Anadolu Agency)
Johannesburg: Negara-negara G20 dalam konferensi tingkat tinggi mereka di Johannesburg pada 22-23 November 2025 berjanji untuk menangani "langkah-langkah perdagangan sepihak yang tidak sesuai" dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menantang kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang tidak menghadiri pertemuan tersebut.
Dengan absennya Trump dan tanpa kehadiran satu pun pejabat pemerintah AS, KTT G20 mengambil langkah tidak biasa dengan mengadopsi deklarasi di awal pertemuan. Deklarasi itu kemudian disahkan oleh Afrika Selatan, tuan rumah G20 tahun ini.
Trump berulang kali mengabaikan kerangka kerja forum tersebut dalam upayanya mendorong kebijakan “America First,” membalikkan kerja sama multilateral, sembari mengklaim bahwa petani kulit putih diperlakukan tidak adil di Afrika Selatan, sebuah tuduhan yang kemudian dibantah oleh negara tersebut.
Deklarasi yang tidak didukung oleh AS itu juga menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya "ketidakpastian dan fragmentasi ekonomi global," serta menegaskan bahwa "ancaman atau penggunaan kekuatan untuk memperoleh akuisisi teritorial" harus dihindari.
“Kami menegaskan keyakinan kami pada kerja sama multilateral untuk secara kolektif mengatasi tantangan bersama,” demikian isi deklarasi tersebut, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 23 November 2025.
Afrika Selatan, yang memimpin pertemuan puncak G20 untuk pertama kalinya, berupaya menjalin kerja sama dalam sejumlah isu, seperti perubahan iklim dan utang negara-negara berkembang.
Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, yang menghadiri pertemuan puncak kelompok tersebut untuk pertama kalinya sebulan setelah menjabat, ingin menegaskan pentingnya tatanan internasional berbasis aturan serta kerja sama yang lebih dalam dengan negara-negara berkembang yang secara kolektif dikenal sebagai Global South.
Kehadirannya di G20 berlangsung di tengah memburuknya hubungan Jepang–Tiongkok menyusul komentarnya baru-baru ini tentang Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan demokratis yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Di Afrika Selatan, Tiongkok berupaya membangun front terkoordinasi dengan negara-negara berkembang untuk menekan Takaichi agar menarik pernyataannya tentang potensi keterlibatan Jepang dalam kontingensi Taiwan, menurut sejumlah pakar urusan luar negeri.
Trump dan Putin Absen
Selain Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin juga tidak hadir, di tengah upaya AS untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Presiden China Xi Jinping juga absen dalam pertemuan tersebut, tetapi kehadirannya digantikan oleh Perdana Menteri Li Qiang.
Tiongkok menyatakan bahwa Li tidak berencana bertemu dengan Takaichi di sela-sela pertemuan KTT G20, dan kemungkinan pertemuan singkat antara keduanya akan dipantau secara ketat.
Selama pembicaraan pada Sabtu, Li dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa sepakat bahwa kedua negara akan saling mendukung dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan inti mereka, termasuk terkait isu Taiwan, kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan yang tampaknya menjadi bantahan terhadap pernyataan Takaichi.
Selama sesi G20 di hari yang sama, Takaichi, seorang anggota parlemen yang pro-Taiwan, mengatakan bahwa masyarakat internasional tengah menghadapi serangkaian krisis kompleks, merujuk pada konflik global dan ketidakpastian seputar prospek ekonomi dunia.
Para pemimpin G20 telah mengeluarkan sejumlah deklarasi bersama sejak pertemuan puncak perdananya di Washington pada 2008, yang berlangsung di tengah puncak krisis keuangan global, bahkan selama masa jabatan presiden pertama Trump pada 2017.
KTT G20 di Afrika Selatan adalah yang pertama sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada awal 2025 dan berlangsung di tengah serangkaian kebijakan Trump terkait tarif impor yang lebih tinggi, yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang ekonomi global dan perdagangan bebas.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,2 persen pada tahun ini, di bawah rata-rata 3,7 persen sebelum pandemi Covid-19. Mereka juga memperingatkan adanya ketidakpastian cukup tinggi yang sebagian besar disebabkan oleh dampak tarif Trump.
Konflik Tiongkok-Jepang
Menjelang ke Johannesburg, pemerintahan Takaichi menyelesaikan paket ekonomi besar-besaran untuk meringankan beban kenaikan harga rumah tangga dan dampak tarif AS yang lebih tinggi, sekaligus mendorong pertumbuhan jangka panjang melalui investasi strategis.
Namun, dorongan peningkatan belanja fiskal itu justru melemahkan yen dan mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang.
Perselisihan dengan Beijing mengancam akan merugikan pertumbuhan ekonomi Jepang, sementara Tiongkok juga kembali menangguhkan impor makanan laut Jepang setelah Takaichi mengatakan serangan militer terhadap Taiwan dapat menimbulkan "situasi yangmengancam kelangsungan hidup" Jepang, dan mengindikasikan potensi respons yang melibatkan Pasukan Bela Diri Jepang.
Kelompok G20 beranggotakan Argentina, Australia, Brasil, Inggris, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Amerika Serikat, Uni Afrika, dan Uni Eropa.
Trump akan memimpin pertemuan puncak G20 tahun depan di resor golf miliknya di Miami, Florida, sebuah wilayah negara bagian yang juga menjadi lokasi perkebunan Mar-a-Lago miliknya.
Baca:
AS Tuduh Afrika Selatan Langgar Prinsip G20 dan Hambat Transisi Kepemimpinan