Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti
Chicago: Harga emas naik selama sesi Amerika Utara pada Jumat, 10 Oktober 2025 di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan Tiongkok. Hal ini, penutupan pemerintah AS dan ekspektasi untuk pelonggaran lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed) menjaga logam kuning tetap diminati.
Dikutip dari FXStreet, XAU/USD diperdagangkan pada USD3.997, naik 0,60 persen. Bullion didorong oleh ancaman tarif yang meningkat dan kebuntuan Washington yang berkepanjangan yang menghidupkan kembali penghindaran risiko.
Baca Juga :
(Ilustrasi emas. Foto: Unplash)
Tarif Trump hingga penutupan pemerintah AS
Penghindaran risiko menjadi tema utama setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan kemungkinan kewajiban baru pada Tiongkok, sementara Tiongkok mengancam akan memberlakukan kontrol ekspor pada tanah jarang.
Trump menambahkan bahwa tidak ada alasan untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam dua minggu di Korea Selatan seperti yang direncanakan.
Pada hari Kamis, logam kuning mencatat kerugian sebesar 1,59 persen saat para trader merealisasikan keuntungan, bersamaan dengan gencatan senjata antara Israel dan Gaza.
Penutupan pemerintah AS telah berlangsung selama sepuluh hari berturut-turut dan peluang untuk pembukaan kembali dalam waktu dekat tetap jauh.
Dari segi data, Universitas Michigan (UoM) mengungkapkan bahwa Sentimen Konsumen tetap stabil pada bulan Oktober, karena rumah tangga tampaknya mengabaikan penutupan sebagian pemerintah.
Minggu depan, agenda ekonomi AS diharapkan merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan September. Namun, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengungkapkan bahwa laporan tersebut akan diumumkan pada hari Jumat pukul 8:30 AM ET.