Berbicara di PBB, AS Ragukan Keseriusan Rusia Akhiri Perang di Ukraina

Sebuah sesi sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB di New York. (Anadolu Agency)

Berbicara di PBB, AS Ragukan Keseriusan Rusia Akhiri Perang di Ukraina

Willy Haryono • 30 August 2025 09:53

New York: Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa serangan rudal dan drone mematikan Rusia terhadap Ukraina pada Kamis lalu “meragukan keseriusan Rusia dalam mengupayakan perdamaian.” Hal itu disampaikan Washington di hadapan Dewan Keamanan PBB di New York pada Jumat, seraya memperingatkan potensi sanksi ekonomi baru bila Moskow terus melanjutkan perang.

“Amerika Serikat menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menghindari konsekuensi ini dengan menghentikan kekerasan dan terlibat secara konstruktif untuk mengakhiri perang,” kata diplomat AS John Kelley kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.

“Rusia harus memutuskan sekarang untuk bergerak menuju perdamaian. Para pemimpin Rusia dan Ukraina harus sepakat untuk bertemu secara bilateral,” lanjut dia, seperti dikutip dari AsiaOne, Sabtu, 30 Agustus 2025.

Rusia melancarkan serangan besar-besaran dengan rudal dan drone ke Ukraina, termasuk ke ibu kota Kyiv, pada Kamis dini hari. “Serangan terhadap wilayah sipil ini harus segera dihentikan,” kata Kelley.

Upaya diplomatik sejauh ini masih minim hasil, meski Presiden AS Donald Trump bulan ini sudah menggelar pertemuan terpisah dengan pemimpin Rusia dan Ukraina.

Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko mengatakan Rusia “terus memilih membunuh daripada mengakhiri perang.” Ia menegaskan bahwa jaminan keamanan yang dapat diandalkan harus menjadi bagian dari resolusi damai.

“Rakyat kami harus merasa aman mulai hari ini. Karena itu gencatan senjata tetap menjadi prasyarat penting bagi negosiasi yang sukses,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy menyebut Moskow bersedia mempertimbangkan pertemuan puncak dengan Ukraina “asalkan ada persiapan matang dan substansi yang jelas, jika tidak maka pertemuan itu tidak akan berarti.”

Ia menambahkan Amerika Serikat “kian memahami perlunya membahas akar penyebab konflik yang tanpa itu mustahil diselesaikan.”

Rusia melancarkan invasi penuh ke Ukraina sejak Februari 2022, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” untuk “denazifikasi” negara tetangga dan menghentikan ekspansi berbahaya NATO ke timur.

Baca juga:  Bersama Sekjen PBB, Zelensky Bahas Upaya Diplomatik untuk Gencatan Senjata

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)