Israel kerap menyerang warga Palestina yang hendak mendapatkan bantuan di pusat distribusi Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 3 August 2025 17:03
Gaza: Sedikitnya 10 warga Palestina tewas setelah pasukan Israel melepaskan tembakan di dekat dua lokasi distribusi bantuan pada Sabtu, 2 Agustus, di saat kerumunan warga kembali berupaya mendapatkan makanan. Demikian disampaikan sejumlah saksi mata dan petugas medis setempat.
Mengutip dar Euronews, Minggu, 3 Agustus 2025, penembakan ini terjadi sehari setelah pejabat Amerika Serikat (AS) mengunjungi salah satu lokasi distribusi bantuan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung Israel.
Utusan Khusus AS Steve Witkoff, sebelumnya menyebut sistem distribusi tersebut sebagai “pencapaian luar biasa” meski kerap menuai kontroversi.
Kematian terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, menyusul banyaknya laporan mengenai anak-anak yang kelaparan di Gaza.
Beberapa hari lalu, Israel mengumumkan jeda kemanusiaan terbatas dan pengiriman bantuan udara guna meningkatkan distribusi pangan bagi lebih dari dua juta warga Gaza yang kini sangat bergantung pada bantuan setelah hampir 22 bulan konflik.
Namun, menurut PBB, mitra kemanusiaan, dan warga Palestina sendiri, bantuan yang masuk masih jauh dari cukup. Ribuan truk bantuan dikabarkan menumpuk di luar Gaza, menunggu izin dari otoritas Israel.
PBB memperkirakan sekitar 500 hingga 600 truk bantuan diperlukan setiap harinya. Namun, banyak truk yang berhasil masuk justru dirampas oleh massa atau kelompok bersenjata sebelum mencapai gudang distribusi resmi.
Pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan tujuh warga meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir, termasuk seorang anak-anak.