Kasus malnutrisi anak di Gaza melonjak tajam sejak terjadinya blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 July 2025 20:04
Gaza: Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan adanya lonjakan tajam kasus malnutrisi di Jalur Gaza. Kondisi ini terjadi setelah Israel memperketat blokade dan terus menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resminya pada Minggu, 13 Juli 2025, UNRWA menyebut bahwa salah satu kliniknya di Gaza mencatat peningkatan jumlah kasus malnutrisi sejak Maret lalu, ketika pengepungan total oleh Pemerintah Israel mulai diberlakukan.
"Sejak saat itu, UNRWA tidak diizinkan membawa masuk bantuan kemanusiaan apa pun," tulis badan tersebut, dikutip dari Anadolu Agency.
Meski pasokan yang dibutuhkan untuk perawatan sangat terbatas, tim UNRWA tetap berupaya memberikan layanan, termasuk melakukan penilaian nutrisi bagi anak-anak. “Kami terus berupaya membantu kelompok paling rentan,” tambah mereka.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sedikitnya 67 anak telah meninggal karena kelaparan sejak Oktober 2023. Saat ini, blokade total Israel terhadap Gaza telah memasuki hari ke-103 berturut-turut.
Sistem layanan kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran. Selain akibat blokade, fasilitas kesehatan juga hancur karena serangan langsung oleh militer Israel. Penutupan perlintasan perbatasan membuat pasokan bahan bakar, obat-obatan, dan peralatan medis tidak bisa masuk.
Krisis bahan bakar yang terus berlangsung juga mengancam penutupan total sejumlah fasilitas medis terakhir yang masih beroperasi.
Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan ofensif besar-besaran di Gaza, menewaskan hampir 57.900 warga Palestina — sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. Serangan brutal tersebut menyebabkan kehancuran besar di wilayah kantong itu, menciptakan krisis pangan, serta menyebarkan berbagai penyakit.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di wilayah tersebut.
Baca juga: UNRWA Sebut Fasilitas Kesehatan di Gaza Terus Jadi Target Serangan Israel