Tim SAR gabungan berupaya melakukan operasi SAR korban reruntuhan salah satu bangunan pondok pesantren Al Khozyni. (Dok BNPB)
Amaluddin • 3 October 2025 08:54
Sidoarjo: Upaya identifikasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan. Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Timur mulai mengumpulkan sampel DNA dari keluarga santri, yang hingga kini masih belum ditemukan di bawah reruntuhan.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes M. Khusnan, mengatakan bahwa pengambilan sampel dilakukan di posko Ante Mortem Polda Jatim. Sampel tersebut diambil dari keluarga inti korban, seperti orang tua atau saudara kandung, dengan metode swab mukosa mulut.
“Dengan menggunakan DNA keluarga kandung, tim DVI dapat menyusun profil DNA pembanding yang nantinya dicocokkan dengan sampel dari jenazah yang sulit teridentifikasi,” kata Khusnan, Jumat, 3 Oktober 2025.