Presiden Rusia Vladimir Putin. (EFE/EPA/MIKHAIL METZEL / SPUTNIK / KREMLIN POOL)
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa hubungan antara Moskow dan Washington akan hancur jika Amerika Serikat (AS) memasok rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina untuk melakukan serangan jauh ke wilayah Rusia.
“Langkah ini akan menghancurkan hubungan kita, atau setidaknya tren positif yang mulai muncul di antara kedua negara,” kata Putin dalam sebuah cuplikan video yang dikutip TRT World pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Wakil Presiden AS JD Vance bulan lalu mengatakan bahwa Washington tengah mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk memperoleh rudal jarak jauh Tomahawk yang mampu menyerang jauh hingga ke Moskow, meski belum jelas apakah keputusan akhir sudah diambil.
Rudal jelajah Tomahawk memiliki jangkauan sekitar 2.500 kilometer, yang berarti jika Ukraina mendapatkannya, Kremlin dan seluruh wilayah Rusia bagian Eropa akan berada dalam jangkauan serangan.
Kamis lalu, Putin juga menegaskan bahwa mustahil menggunakan Tomahawk tanpa keterlibatan langsung personel militer AS, sehingga pengiriman rudal tersebut ke Ukraina akan memicu “tahap eskalasi baru yang bersifat kualitatif.”
Serangan ke Infrastruktur dan Permukiman Sipil
Peringatan Putin datang di tengah meningkatnya ketegangan di medan perang, ketika Rusia terus melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina. Sedikitnya lima warga sipil tewas setelah Rusia meluncurkan serangan dengan drone, rudal, dan bom udara berpemandu ke berbagai wilayah Ukraina pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Moskow mengirim lebih dari 50 rudal balistik dan sekitar 500 drone ke sembilan wilayah di Ukraina. Di kota Lviv, empat orang tewas akibat serangan gabungan rudal dan drone, menurut pejabat regional dan dinas darurat Ukraina.
Kota bersejarah di barat Ukraina itu selama ini dianggap relatif aman dari pertempuran sengit di timur. Dinas darurat melaporkan setidaknya empat orang lainnya terluka, sementara dua distrik mengalami pemadaman listrik dan transportasi umum sempat dihentikan selama beberapa jam, kata Wali Kota Andriy Sadovyi. Ia menambahkan, kompleks bisnis di pinggiran kota turut terbakar akibat serangan tersebut.
Di kota Zaporizhzhia di selatan, serangan udara malam hari menewaskan seorang perempuan dan melukai sembilan orang lainnya, termasuk seorang gadis berusia 16 tahun, kata Gubernur Ivan Fedorov.
Kementerian Energi Ukraina melaporkan bahwa serangan udara semalam juga merusak infrastruktur energi di wilayah Zaporizhzhia dan Chernihiv di utara.
Dalam pernyataannya di Telegram, kementerian menyebut “sejumlah besar” pelanggan di Zaporizhzhia mengalami pemadaman listrik dan pemadaman darurat diberlakukan di wilayah Chernihiv serta Sumy, yang sehari sebelumnya juga diserang.
Baca juga:
Rusia Tolak Dialog Damai, AS Pertimbangkan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina