Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok Setpres
Ihfa Firdausya • 23 September 2025 11:48
Jakarta: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sejumlah quick win untuk memperbaiki performa penerimaan negara termasuk penerimaan pajak. Belakangan, penerimaan pajak masih terkontraksi.
Purbaya mengatakan penerimaan pajak terkontraksi karena ekonomi tumbuhnya lebih lambat dibanding perkiraan. Ia menyebut, pemberian stimulus di kuartal IV ini akan memperbaiki penerimaan pajak.
"Saya sih optimistis, ketika nanti impact dari kebijakan kita melonggarkan kondisi likuiditas dari sistem seharusnya Oktober, November, Desember akan tumbuh cepat ekonominya, otomatis pajaknya juga akan lebih baik," papar Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta, dikutip Selasa, 23 September 2025.
Pemerintah, katanya, akan menaikkan pendapatan bukan dengan menaikkan tarif tetapi dengan mendorong aktivitas ekonomi supaya penerimaan pajak lebih besar.
"Anda juga enggak terasa bayarnya. Kalau ekonominya tumbuh kencang kan, Anda bayar pajaknya happy. Itu yang kita kejar," tuturnya.
Selain itu, Purbaya mengaku sudah mengantongi daftar 200 penunggak pajak besar yang sudah inkrah. Pemerintah akan mengejar dan segera mengeksekusi dengan target sekitar Rp50 triliun-Rp60 triliun.
"Dalam waktu dekat, ini akan kita tagih dan mereka nggak akan bisa lari," tegas Purbaya.
Pihaknya akan bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, Polri, KPK, dan PPATK. Selain itu ada program pertukaran data dengan kementerian/lembaga untuk mempermudah penarikan pajak.
"Kemudian keterlambat-keterlambatan di Coretax akan kita perbaiki secepatnya dalam waktu satu bulan harusnya bisa. Nanti saya bawa jago-jago IT dari luar untuk memperbaiki itu dengan cepat," pungkas dia.