Hamas Sambut Baik Usulan Gencatan Senjata, Pembicaraan Lanjutan Diperlukan

Kelompok pejuang Palestina Hamas. (Anadolu Agency)

Hamas Sambut Baik Usulan Gencatan Senjata, Pembicaraan Lanjutan Diperlukan

Willy Haryono • 5 July 2025 09:01

Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas pada Jumat kemarin menyatakan telah memberikan tanggapan “positif” terhadap proposal terbaru gencatan senjata di Gaza, namun menyebutkan bahwa pembicaraan lebih lanjut masih diperlukan terkait mekanisme pelaksanaannya.

Mengutip dari  PBS News, Sabtu, 5 Juli 2025, pernyataan tersebut belum menjelaskan apakah Hamas secara resmi menerima proposal yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk gencatan senjata selama 60 hari.

Hamas diketahui terus mencari jaminan bahwa gencatan senjata awal akan berujung pada penghentian total perang yang kini telah berlangsung hampir 21 bulan.

Trump terus mendorong agar kesepakatan dapat tercapai, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pekan depan untuk membahas proposal ini.

Pernyataan Hamas muncul di tengah serangan udara Israel yang menewaskan 15 warga Palestina di Gaza pada Jumat pagi, serta laporan dari rumah sakit bahwa 20 orang lainnya tewas saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan.

Kantor HAM PBB menyatakan telah mencatat 613 warga Palestina tewas dalam satu bulan terakhir saat mencoba memperoleh bantuan di Gaza. Sebagian besar tewas ketika berupaya mendekati titik distribusi makanan yang dijalankan oleh organisasi Amerika yang didukung Israel, sementara lainnya tewas saat menunggu bantuan dari PBB atau lembaga kemanusiaan internasional.

Trump pada Selasa lalu mengatakan bahwa Israel telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata 60 hari, dan bahwa Amerika Serikat akan bekerja dengan seluruh pihak selama masa itu untuk mengakhiri konflik. Ia juga mendesak Hamas agar menerima kesepakatan tersebut sebelum situasi memburuk lebih jauh.

Dalam pernyataan Jumat malam, Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah “menyampaikan tanggapan positif” kepada mediator dari Mesir dan Qatar. Mereka menyatakan “siap sepenuhnya untuk segera memasuki tahap perundingan mengenai mekanisme implementasi dari kerangka kerja ini.” Namun, tidak dijelaskan secara rinci poin-poin yang masih perlu dirundingkan.

Seorang pejabat yang dekat dengan proses negosiasi mengatakan bahwa Hamas mengajukan sejumlah permintaan, di antaranya penarikan pasukan Israel di Gaza ke posisi sebelum 2 Maret—sebelum gencatan senjata terakhir dilanggar; arus bantuan kemanusiaan dalam jumlah memadai melalui PBB dan lembaga kemanusiaan internasional; serta kelanjutan negosiasi setelah 60 hari jika diperlukan, guna mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen dan pembebasan seluruh sandera yang tersisa.

Putaran perundingan sebelumnya gagal mencapai kesepakatan karena perbedaan posisi: Hamas menuntut jaminan bahwa negosiasi lanjutan akan mengarah pada penghentian total perang, sementara Netanyahu bersikukuh bahwa Israel akan melanjutkan operasi militer demi menghancurkan kelompok bersenjata tersebut.

“Kita akan lihat apa yang terjadi. Kita akan tahu dalam 24 jam ke depan,” ujar Trump kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One pada Kamis malam saat ditanya soal respons Hamas terhadap kerangka gencatan senjata terbaru itu.

Baca juga:  Hamas Desak Jaminan Akhiri Perang Gaza Sebelum Terima Gencatan Senjata

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)