Qatar dan Arab Saudi Lunasi Utang Suriah ke Bank Dunia

Mohammad bin Salman, Donald Trump, Ahmed al-Sharaa. (X/@PressSec)

Qatar dan Arab Saudi Lunasi Utang Suriah ke Bank Dunia

Riza Aslam Khaeron • 17 May 2025 11:10

New York: Bank Dunia menyatakan pada Jumat, 16 Mei 2025 bahwa utang Suriah senilai 15,5 juta dolar Amerika Serikat telah dilunasi sepenuhnya oleh Arab Saudi dan Qatar. Pelunasan utang ini membuat Suriah kembali memenuhi syarat untuk menerima hibah guna mendanai rekonstruksi dan pemulihan ekonominya.

"Kami senang bahwa pelunasan tunggakan Suriah akan memungkinkan Kelompok Bank Dunia untuk kembali terlibat dengan negara tersebut dan menjawab kebutuhan pembangunan rakyat Suriah," ujar Bank Dunia dalam pernyataan resmi, dikutip New York Times (NYT) pada Jumat, 16 Mei 2025.

"Setelah bertahun-tahun konflik, Suriah kini berada di jalur pemulihan dan pembangunan," tambah Bank Dunia.

Langkah ini menjadi kemenangan diplomatik terbaru bagi pemerintahan baru Suriah yang dipimpin Presiden Ahmed al-Sharaa. Setelah penggulingan Bashar al-Assad pada Desember 2024 oleh koalisi pemberontak, Suriah secara bertahap mulai keluar dari isolasi internasional.

Hanya beberapa hari sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengejutkan dunia dengan mengumumkan pencabutan sanksi terhadap Suriah.

Pada Rabu, 14 Mei 2025, Trump bertemu langsung dengan Presiden al-Sharaa di Riyadh dalam kunjungan kenegaraan. Pertemuan itu merupakan yang pertama antara pemimpin Suriah dan AS dalam 25 tahun terakhir, menandai pergeseran besar dalam kebijakan luar negeri AS serta memberi isyarat kuat bagi dunia bahwa Suriah kembali terbuka untuk kerja sama internasional.

Melansir NYT, Arab Saudi dan Qatar sebelumnya telah menyatakan niat mendukung pemulihan Suriah, namun masih berhati-hati karena khawatir melanggar sanksi AS. Namun, keputusan Trump membuka jalan bagi kedua negara Teluk itu untuk melunasi utang Suriah ke Bank Dunia tanpa risiko politik.
 

Baca Juga:
AS Bersiap Cabut Sanksi ke Suriah

Bank Dunia menyebut bahwa pelunasan ini merupakan tahap awal dari rencana dukungan jangka panjang terhadap Suriah. Proyek awal yang akan didanai mencakup perluasan akses listrik guna mendorong aktivitas ekonomi dan layanan dasar.

"Hal ini akan membantu menstabilkan negara dan kawasan," kata Bank Dunia.

"Pada akhirnya, dibutuhkan lingkungan yang mendukung sektor swasta untuk berinvestasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan demi masa depan yang lebih baik bagi rakyat Suriah," tambah Bank Dunia.

Optimisme ekonomi juga terlihat dari penandatanganan nota kesepahaman senilai 800 juta dolar antara pemerintah Suriah dan DP World, perusahaan operator pelabuhan global asal Dubai. Proyek tersebut akan difokuskan pada pengembangan Pelabuhan Tartus di pesisir barat Suriah.

Meski demikian, tantangan besar masih menanti. Infrastruktur Suriah hancur parah, jutaan penduduk masih mengungsi, dan ketegangan antar kelompok bersenjata belum sepenuhnya reda. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan, jalan panjang menuju stabilitas dan pembangunan berkelanjutan masih terbentang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)