Krisis di Sudan membuat warga sipil menjadi korban. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 13 November 2025 19:05
Khartoum: Massad Boulos, penasihat senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk urusan Afrika mendesak pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk segera menyepakati gencatan senjata.
“Amerika Serikat mendesak para pihak yang berkonflik di Sudan untuk segera menyetujui dan melaksanakan gencatan kemanusiaan yang diusulkan,” tulis Boulos dalam pernyataannya di platform X yang dikutip The National, Kamis, 13 November 2025.
Ia menegaskan bahwa penderitaan warga sipil telah mencapai tingkat yang “katastrofik”, dengan jutaan orang kekurangan makanan, air, dan perawatan medis.
“Teks yang kuat untuk gencatan telah diajukan, dengan harapan kedua pihak berkomitmen dengan cepat tanpa manuver politik atau militer yang hanya akan menambah korban jiwa,” tambah Boulos.
Boulos menutup pernyataannya dengan desakan tegas. “Rakyat Sudan tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Saatnya bertindak,” ujar Boulos.
Konflik berdarah antara militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dimulai sejak April 2023 telah menewaskan sedikitnya 40.000 orang dan membuat sekitar 12 juta lainnya mengungsi, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bulan lalu, RSF merebut ibu kota negara bagian Darfur Utara, El-Fasher, dan dituduh melakukan pembantaian. Kelompok tersebut kini menguasai seluruh lima negara bagian di wilayah Darfur dari total 18 negara bagian Sudan, sementara militer masih mengendalikan 13 negara bagian lainnya termasuk ibu kota, Khartoum.
Wilayah Darfur mencakup sekitar seperlima dari total daratan Sudan, namun sebagian besar dari 50 juta penduduk negara itu tinggal di area yang dikuasai militer.