Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dok Tangkapan Layar
M Ilham Ramadhan Avisena • 21 October 2025 01:35
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk melahirkan generasi unggul Indonesia yang berdaya saing global di bidang sains dan teknologi. Dia menekankan pentingnya investasi besar-besaran dalam pendidikan unggulan yang dapat melahirkan ilmuwan dan inovator kelas dunia.
"Kita harus cari unggulan-unggulan, anak-anak terpintar Republik Indonesia. Kita harus kasih pendidikan supaya dia bisa nanti menjadi pemenang hadiah Nobel," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.
Menurut dia, masa depan bangsa pada abad ke-21 akan sangat ditentukan oleh kemampuan Indonesia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kekayaan alam yang melimpah, seperti mineral langka dan sumber daya kritis, Indonesia membutuhkan para ilmuwan dan pakar untuk mengelolanya secara mandiri.
Prabowo menjalankan program pembangunan SMA
Garuda sebagai sekolah unggulan nasional dengan sistem pendidikan berstandar internasional dan kurikukum International Baccalaureate (IB). Sekolah tersebut dirancang agar lulusan Indonesia bisa diterima di universitas top dunia, seperti Harvard, MIT, dan Oxford.
"Program ini akan terus berkembang, dari 10 sekolah menjadi puluhan yang terintegrasi dalam sistem kurikulum internasional," kata Prabowo.
Prabowo juga menyoroti pentingnya menjaring anak-anak berbakat dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berasal dari keluarga miskin. Dia menyatakan kecerdasan tidak hanya dimiliki kalangan menengah ke atas.
"Banyak anak orang bawah yang ternyata punya kecerdasan tinggi. Kita harus cari mereka," tutur Prabowo.
Dia juga menginstruksikan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk kementerian di sektor pendidikan, Kementerian Sosial, TNI, dan Polri guna menemukan dan mendidik anak-anak berbakat dari pelosok desa.
Pemerintah, kata Prabowo, akan memberikan beasiswa penuh melalui LPDP, yang dananya akan diperkuat dari hasil efisiensi anggaran dan pengembalian aset hasil korupsi.
"Uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu sebagian besar kita investasi di LPDP," ujar Prabowo.