Erdogan Tegaskan Integritas Wilayah dan Kedaulatan Ukraina Tidak Bisa Dibantah

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Anadolu Agency)

Erdogan Tegaskan Integritas Wilayah dan Kedaulatan Ukraina Tidak Bisa Dibantah

Riza Aslam Khaeron • 19 February 2025 14:50

Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menegaskan dukungan penuh negaranya terhadap integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina. Dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ankara pada Selasa, 18 Februari 2025, Erdogan menegaskan bahwa posisi Turki tetap konsisten dalam mendukung Ukraina di tengah invasi Rusia.

Mengutip pernyataan Kantor Kepresidenan Ukraina, "Turki selalu memiliki posisi yang jelas mengenai kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, dan kami percaya bahwa hal ini memiliki dampak global yang penting." Zelenskyy mengapresiasi dukungan yang telah diberikan Turki selama perang berlangsung, termasuk dalam membantu membebaskan tahanan Ukraina dari Rusia.

Dalam kesempatan yang sama, Erdogan menegaskan bahwa "kami akan memberikan segala bentuk dukungan untuk menyelesaikan negosiasi dengan membangun perdamaian yang berkelanjutan." Presiden Turki juga menekankan pentingnya dialog yang melibatkan semua pihak untuk mencapai resolusi damai, serta menyoroti bahwa Turki tetap berperan sebagai mediator dalam perundingan antara Ukraina, Rusia, dan Amerika Serikat.

Selain membahas konflik militer, kedua pemimpin juga menandatangani perjanjian kerja sama di bidang media, komunikasi, dan pendidikan. Mereka juga membahas keamanan pangan global, terutama terkait ekspor gandum Ukraina ke Timur Tengah dan Afrika, yang sebelumnya terganggu akibat blokade Rusia di Laut Hitam.

Zelenskyy, dalam konferensi pers bersama Erdogan, juga menekankan bahwa tidak ada keputusan yang dapat diambil mengenai perang tanpa partisipasi langsung Ukraina.

"Tidak ada resolusi perang yang bisa dibuat tanpa kehadiran Kyiv di meja perundingan," ujar Zelenskyy, merujuk pada perundingan AS-Rusia yang diadakan di Riyadh tanpa partisipasi Ukraina.
 

Baca Juga:
Trump Salahkan Ukraina Karena Bela Diri Melawan Invasi Rusia

Erdogan juga mengkritik pertemuan tersebut dan mengindikasikan bahwa Ankara siap menjadi tuan rumah perundingan perdamaian di masa mendatang.

"Perang ini telah menyebabkan kematian banyak orang tak berdosa dan kehancuran besar, dan ini harus segera diakhiri," kata Erdogan. Ia juga menekankan bahwa Turki akan terus mendukung dialog yang mengarah pada perdamaian dan bahwa "perdamaian tidak memiliki pihak yang kalah".

Selain itu, Erdo?an menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan Turki siap membantu rekonstruksi Ukraina pascaperang. Pernyataan ini sejalan dengan strategi Turki untuk memperluas pengaruhnya di Eropa Timur dan membangun kembali hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Ukraina.

Mengutip TRT World, Erdogan menempatkan Turki sebagai mediator utama dalam upaya perdamaian Rusia-Ukraina, dengan menawarkan Ankara sebagai tuan rumah perundingan di masa depan. Ia menyatakan bahwa Turki akan terus mendorong diplomasi aktif melalui pertemuan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan dialog langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya berharap dalam pertemuan-pertemuan kami, kami dapat memastikan jalan menuju perdamaian," ujar Erdogan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam negosiasi dan menyatakan, "Integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina tetap tak terbantahkan di mata kami, dan Turki akan terus bekerja menuju resolusi yang melibatkan semua pihak".

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)