Siswi SD Korban Perundungan di Garut Kelamin Disodok Terong

ilustrasi medcom.id

Siswi SD Korban Perundungan di Garut Kelamin Disodok Terong

Media Indonesia • 19 January 2025 21:52

Tasikmalaya: Seorang siswi di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang masih duduk di bangku sekolah dasar diduga menjadi korban perundungan oleh tiga kakak kelasnya saat bersekolah. Perbuatan perundungan dilakukan dengan cara menyodokan terong ke arah kelamin korban. Kasatreskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, pihakya menerima laporan dari orang tua korban. Laporan tersebut kini sedang melakukan penyelidikan dan mendalami kasus yang terjadi.

"Orang tua korban telah membuat laporan dan kejadian yang dialami korban ini terjadi pada Agustus 2022. Karena, berdasarkan keterangan ibu korban anaknya diduga dirundung oleh kakak kelasnya berjumlah tiga orang saat korban berusia 10 tahun dan kakak kelasnya usia 11 dan 12 tahun," katanya, Minggu, 19 Januari 2024.

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari orang tua korban kejadian terjadi saat korban tengah menonton kegiatan lomba Agustusan. Saatitu tiga kakak kelasnya mendekati hingga dua orang memegangi tangan selanjutnya membukakan kakinya dan satu orang menyodokan terong ke bagian alat vitalnya korban.
 

Baca: Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Meningkat karena Korban Berani Angkat Bicara

"Korban saat itu masih menggunakan celana panjang dan proses itu dilakukan kakak kelasnya sebanyak satu kali namun cukup keras. Jadi terong yang disodorkan itu bekas perlombaan kegiatan Agustusan tahun 2022, dan kami masih melakukan pendalaman dengan meminta keterangan korban, pelapor dan saksi,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya akan terus menggali  dengan memeriksa dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap korban termasuk gurunya. Berkaitan dengan motif selama ini masih melakukan pendalaman lebih jauh mengingat pelapor saat membuat laporan ke Polres Garut melaporkan kaitan dengan kekerasan terhadap anak.

"Kami akan terus memproses kasus yang terjadi meski informasi yang diterimanya korban bersama orang tua saat ini sudah tidak di Garut lagi. Sekarang akan mendatangkan psikolog termasuk melakukan asesmen terhadap korban dan juga pelaku serta kami sedang melakukan pemintaan visum terhadap dokter hingga hasilnya kami masih menunggu," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)