Jadi Pembicara di Al-Zaytun, Ketua MUI Kota Tasikmalaya Resmi Dipecat

Bandung: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat akhirnya resmi memberhentikan KH Ate Mushodiq dari jabatannya sebagai Ketua MUI Kota Tasikmalaya. Pemecatan ini sebagai imbas dari kehadirannya dalam acara syukuran Pondok Pesantren Al-Zaytun beberapa waktu lalu.

Kekosongan kursi Ketua MUI Tasikmalaya akan diisi oleh Plt KH Asep Abdullah yang memimpin hingga Oktober 2023. Ketua Umum MUI Jabar KH Rachmat Syafei mengaku telah menerima surat keputusan (SK) dari Pemprov Jawa Barat tentang pemberhentian KH Ate Mushodiq

"Sudah (diterima) SK pemberhentian sekaligus mengangkat Plt kemarin siang," kata Rachmat di Bandung, Kamis, 10 Agustus 2023.
 
Ia mengatakan SK yang dikeluarkan oleh MUI Jabar sebagai pihak yang mengangkat, mengukuhkan, dan memberhentikan akan ditembuskan ke MUI Pusat. Pemberhentian Ketua MUI Kota Tasikmalaya dilakukan berdasarkan rekomendasi dari para ulama, MUI Jabar atas dasar dari MUI Kota Tasikmalaya.

Adapun yang mendasari pemecatan, salah satunya yang bersangkutan pernah mengatakan MUI Pusat tidak bertabayun dalam memberikan fatwa sesat ke pada Al-Zaytun, selain itu yang bersangkutan juga sempat mengahadiri acara di Ponpes Al-Zaytun pada 30 Juli kemarin.

Dalam acara tersebut, Kiai Ate mengaku telah menggelar bincang-bincang dengan TV Al-Zaytun dan mendapatkan respons positif dari penontonnya sebelum menghadiri acara tersebut. Ia mengaku senang bisa mencerdaskan umat Islam yang dinilai masih bodoh dan primitif.
 
Kehadiran KH Ate Mushodiq di Ponpes Al-Zaytun dikecam oleh para ulama di Tasikmalaya. Kecaman tersebut karena Al-Zaytun melalui pimpinannya Panji Gumilang diduga menyebarkan ajaran yang menyimpang. Polisi melalui Bareskrim Polri telah menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka kasus penistaan agama.