Anggota Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Hasnuryadi Sulaiman, hadir dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali. Dokumentasi/ istimewa
Nusa Dua: Agenda internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, mempertemukan parlemen dari 49 negara yang membahas isu krisis air dunia.
Anggota Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Hasnuryadi Sulaiman, mengatakan forum ini jadi momen berharga parlemen di dunia bertukar pikiran mengenai isu air bersih.
"Tentunya ini menjadi momen yang berharga bagi para perwakilan parlemen dunia dari 49 negara untuk berbagi wawasan seputar penanggulangan krisis air di dunia," kata Hasnuryadi di Nusa Dua, Senin, 20 Mei 2024.
Dia menjelaskan sikap DPR RI yang disampaikan Ketua Puan Maharani juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
PBB memang mencanangkan program SDGs 6, di mana tujuan pembangunan ini untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih yang berkelanjutan untuk semua.
"Komitmen dan langkah konkret parlemen membantu penyediaan air bersih bagi rakyat yang kita wakili tentunya sejalan dengan tujuan pembangunan yang menjadi sasaran SDGs 6 dari PBB untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih yang berkelanjutan untuk semua," jelasnya.
Sebelumnya Puan Maharani menyebut pihaknya secara solid mengambil sikap tegas sekaligus aksi untuk mencegah terjadinya krisis air di dunia.
Puan menilai selain masalah kesehatan, krisis air dunia juga berpotensi memicu guncangan ekonomi, stabilitas politik, dan konflik global.
"Kelangkaan air telah menjadi 'new normal' di berbagai wilayah dunia. Saya khawatir akan semakin memperlebar ketimpangan, kemiskinan, dan memperburuk kondisi kesehatan. Ini jadi ancaman bagi generasi kita dan mendatang," kata Puan saat pembukaan agenda tersebut.