Ilustrasi emas. Foto: MI/Usman Iskandar.
Husen Miftahudin • 12 November 2024 10:48
Chicago: Harga emas dunia pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) jatuh lebih dari 2,50 persen, mencapai nilai terendah dalam sebulan di USD2.611 per ons sebelum kemudian berbalik ke USD2,620-an per Selasa WIB, terdampak oleh penguatan dolar AS dan spekulasi kebijakan proteksionis dan perang dagang oleh Presiden Donald Trump yang baru saja terpilih.
Mengutip Investing.com, Selasa, 12 November 2024, saat para investor memperhitungkan langkah kebijakan terbaru Trump, sentimen pasar beralih dari aset aman seperti emas dan obligasi pemerintah menuju aset berisiko seperti ekuitas AS yang terus mencapai rekor tertingginya, serta mata uang kripto seperti bitcoin.
Rumor Robert Lighthizer, pendukung tarif Trump, mungkin kembali memimpin kantor perdagangan AS, meningkatkan kekhawatiran pasar dan menekan harga emas lebih lanjut. Hal ini memperkuat pandangan Federal Reserve dapat berubah menjadi kurang agresif dalam pemangkasan suku bunga di tahun mendatang, yang pada gilirannya menguatkan dolar AS.
Adapun indeks dolar AS (DXY), yang melacak performa dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,60 persen menjadi 105,57, seiring dengan tingkat imbal hasil obligasi AS yang meningkat dua basis poin menjadi 1,978 persen, memberikan tekanan tambahan pada harga emas yang cenderung bergerak berbanding terbalik dengan imbal hasil riil.
Baca juga: Harga Emas Tertekan Ekspektasi Kebijakan Ekonomi Trump |