Ilustrasi Polri/Medcom.id.
Siti Yona Hukmana • 23 September 2024 22:40
Jakarta: Polisi membidik sejumlah akun Instagram (IG) diduga pengajak tawuran, dalam kasus penemuan tujuh mayat di kali Bekasi, Jawa Barat. Ketujuh korban yang tewas diduga terlibat perencanaan tawuran antargeng, dan menceburkan diri saat polisi datang.
"Jadi, sudah teridentifikasi beberapa akun media sosial mengajak berkumpul yang diduga akan melakukan tawuran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 22 September 2024.
Ade menyebut ada sekitar 60 orang hadir dalam ajakan tawuran itu. Puluhan orang yang masih usia remaja itu dari berbagai kelompok. Informasi ini diketahui polisi dari Instagram.
"Jadi, indikasi geng atau grup berkumpul itu antara lain adalah Kelompok Cikunir 209 All Star, Kelompok Original Madona, Kelompok Bojong Menteng, Kelompok Bantar Gebang, Kelompok Sari Ciketing Udik, Kelompok Siliwangi All Star. Ini dilakukukan terus pendalaman akun Instagram kelompok-kelompok ini," beber Ade Ary
Ke-60 remaja yang berkumpul diketahui tim patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota saat patroli siber. Ade Ary menjelaskan patroli itu hakikatnya mencegah, memberikan rasa aman, memberikan perlindungan, dan mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas.
"Setiap hari tim patroli perintis masing-masing polres, tim patroli perintis polda kemudian tim patroli roda 2, roda 4 itu melaksanakan patroli. Saya sampaikan data, dari januari sampai september 2024, telah dilaksanakan 101.122 kali patroli, jadi rata-rata 102 ribu kali patroli setiap bulan," jelas dia.
Dia melanjutkan, periode 29 Juli-22 September 2024 telah ada 111 kali tawuran dalam dua bulan kurang 1 minggu. Ade menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempunyai program Jumat Curhat dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto punya program Ngopi Kamtibmas hampir setiap minggu.
"Beliau turun ke lapangan bersama kapolres, kapolsek mengingatkan warga untuk tidak melakukan tawuran, mengajak warga, mengajak orang tua untuk menjaga anak-anaknya. Kalau keluar di atas jam 21.00 WIB tolong dicari, dicek kemana, jangan ikut-ikutan ajakan rekan-rekannya untuk melakukan hal yang tidak baik," ucapnya.
Ade memastikan patroli siber akan terus dilakukan untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), salah satunya aksi tawuran. Patroli Siber ini diharapkan juga dilakukan semua pihak.
"Sekali lagi, peristiwa ini berhaisl dideteksi berkat kejelian oleh petugas patroli perintis Polres Metro Bekasi yang sudah melaksanakan kegiatan patroli siber. Ini mohon masyarakat juga membantu, setiap ada hal-hal yang tidak baik, potensi gangguan kamtibmas mohon melaporkan ke Polda Metro Jaya bisa di 110 juga," terang Ade.
Sebanyak 22 orang diamankan dalam peristiwa hendak melakukan tawuran itu. Tiga di antaranya ditetapkan tersangka karena kepemilikan senjata tajam dan ditahan di Polres Metro Bekasi Kota. Sedangkan, 19 remaja lainnya masih diperiksa intensif.
Total ada 21 sajam disita polisi yang masih didalami kepemilikannya. Kemudian, delapan handphone diduga milik tujuh remaja yang tewas di kali dan 30 sepeda motor.
Ketujuh mayat itu ditemukan di sebuah Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kel. Jatirasa, Kec. Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu pagi, 22 September 2024 pukul 06.00-08.00 WIB. Mereka disebut bagian dari 60 orang yang berkumpul di Jalan Cipendewa Baru, Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu pada Sabtu dini hari, 21 September 2024 sekitar pukul 03.30 WIB.
Kegiatan puluhan orang yang hendak tawuran antar geng itu disiarkan live di media sosial Instagram. Polisi yang mengetahui setelah patroli siber langsung mendatangi lokasi. Para remaja yang ketakutan ada polisi langsung menceburkan diri ke kali.
Empat remaja berhasil diselamatkan polisi. Tujuh di antaranya ditemukan tewas mengambang di kali tersebut keesokan harinya Minggu pagi, 22 September 2024. Proses identifikasi ketujuh korban masih dilakukan pihak RS Polri. Pengidentifikasian tidak bisa cepat karena korban telah membusuk.
Namun, satu dari tujuh korban sejatinya telah teridentifikasi oleh keluarga dari ciri-ciri yang melekat pada tubuh. Dia adalah Muhammad Rizky berusia 19 tahun. Rizky merupakan warga Kampung Bojong Menteng RT 01 RW 01 Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu. (Yon)