Rupiah Melemah 0,11%

Jakarta: Rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Mata uang rupiah melemah seiring dengan keyakinan investor terhadap berhentinya era suku bunga negatif membuat yen menguat dan menekan laju rupiah.
 

baca juga: Sinyal Dovish The Fed Buat Rupiah Tak Bertenaga

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi turun 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.647 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp15.630 per USD.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap sejumlah mata uang sejenis termasuk yen dan euro, diperdagangkan datar di 103,78 pada awal waktu Asia, menyusul penurunan 0,17 persen pada perdagangan Senin.

Melansir Channel News Asia, Selasa, 27 Februari 2024, mata uang dolar AS tergelincir 0,1 persen menjadi 150,54 yen karena pembacaan indeks harga konsumen (CPI) Jepang pada Januari yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan membuat BOJ berada di jalur yang tepat untuk keluar dari kebijakan suku bunga negatif secepatnya pada bulan depan.

Perkembangan suku bunga The Fed

Rupiah juga kian melemah setelah data-data kuat ekonomi AS membuat pelaku pasar telah mengesampingkan pemotongan suku bunga pada pertemuan The Fed di Maret dan baru-baru ini memundurkan ekspektasi pemotongan suku bunga ke Juni mulai dari Mei, menurut FedWatch Tool dari CME, menyusul data harga konsumen dan produsen AS yang kuat.

Investor masih menantikan data barang tahan lama AS akan dirilis pada hari Selasa, sementara indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS Januari, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada perdagangan Kamis minggu ini.

Kepala strategi Valas Westpac, Richard Franulovich, menulis dalam sebuah catatan, sebagian besar kenaikan DXY (dolar index) pada tahun ini terjadi hanya dalam beberapa sesi, dan di luar itu sudah jelas bersifat konsolidasi.