Rasio Utang Korsel Naik Setelah Pandemi Covid-19

Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Rasio Utang Korsel Naik Setelah Pandemi Covid-19

Arif Wicaksono • 26 April 2024 14:49

Seoul: Lembaga pemeringkat global Fitch memaparkan pendanaan publik Korea Selatan tidak sekuat saat sebelum pandemi covid-19. Rasio utang Korsel terus naik di atas negara dengan rating 'AA'.
 

baca juga:

Ditopang Konsumsi Domestik, Pertumbuhan Ekonomi Korsel Melaju Cepat


"Sebelum pandemi, rasio utang Korea jauh lebih rendah dibandingkan median negara-negara dengan peringkat 'AA', namun sekarang, rasio tersebut sejalan dengan median 'AA'," jelas  Direktur Fitch Ratings Asia-Pasifik Jeremy Zook, dilansir Channel News Asia, Jumat, 26 April 2024.

Bulan lalu, ketika Fitch mengafirmasi peringkat kredit Korea Selatan di “AA-” dengan prospek stabil, Fitch memperkirakan rasio utang negara akan meningkat menjadi 51,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024, lebih tinggi dari median sebesar 48,5 persen untuk negara-negara dengan peringkat “AA”, dan menjadi 53,6 persen pada  2028.

"Ini bukan kelemahan profil kredit Korea, namun bukan lagi kekuatan peringkat Korea. Ini lebih netral," kata Zook seraya menambahkan metrik fiskal menjadi lebih penting dalam pemeringkatan Korea Selatan dan diawasi secara ketat oleh lembaga pemeringkat kredit.

Pengeluaran fiskal dan peringkat utang

Pengeluaran fiskal yang hati-hati telah menjadi salah satu kekuatan profil kredit bagi negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini dan membantu meningkatkan peringkat negara tersebut setara dengan Inggris, Perancis, dan Belgia.

Namun kebijakan stimulus di era pandemi mendorong rasio utang negara tersebut secara tajam menjadi 50,4 persen pada 2023 dari 35,9 persen pada 2018.

“Pandangan kami selama beberapa waktu adalah mempertahankan rasio utang yang lebih rendah dalam jangka pendek adalah penting bagi Korea untuk mengelola beberapa risiko jangka panjang,” kata Zook, mengutip demografi penuaan sebagai tantangan struktural terbesar.

Perekonomian Korea Selatan tumbuh pada kuartal pertama pada laju tercepat dalam lebih dari dua tahun, mengalahkan ekspektasi pasar, didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan ekspor yang kuat.

Perekonomian Korsel diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,1 persen pada 2024, setelah mengalami pertumbuhan terendah dalam tiga tahun sebesar 1,4 persen pada 2023.

Zook mengatakan data PDB yang kuat dapat mendorong kembali penurunan suku bunga sebanyak dua pemotongan sebesar 25 basis poin pada paruh kedua tahun ini dari saat ini sebesar 3,50 persen, yang merupakan tingkat tertinggi sejak akhir 2008.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)