Presiden Joko Widodo. (BPMI Setpres)
Willy Haryono • 18 December 2023 17:58
Tokyo: Konferensi Tingkat Tinggi Asia Zero Emission Community Leaders’ Meeting atau KTT AZEC digelar untuk kali perdana di Tokyo, Jepang pada Senin, 18 Desember 2023. Presiden Joko Widodo turut hadir menghadiri pertemuan ini, yang pertama kali digelar di tingkat pemimpin sejak diluncurkan di sela-sela KTT G20 di Bali pada November lalu.
AZEC merupakan platform kerja sama untuk mendorong pencapaian net-zero emission di kawasan, di mana Indonesia merupakan co-initiator bersama dengan Jepang.
Negara peserta AZEC selain Indonesia dan Jepang adalah Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Di dalam KTT AZEC, Presiden Jokowi menekankan dua hal penting yang dapat memandu AZEC agar tidak menjadi another forum bagi percepatan transisi energi. Poin pertama adalah pengakuan terhadap beragam jalur transisi energi.
“AZEC harus dapat mendukung penguatan upaya dekarbonisasi melalui pendanaan yang inklusif untuk mengembangkan berbagai proyek carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization storage (CCUS),” ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Jokowi dalam kunjungan ke Jepang.
“Yang kedua, Presiden menekankan pentingnya dukungan terhadap pendanaan inovatif,” sambungnya.
Presiden Jokowi kembali mengangkat pentingnya scaling up pendanaan berkelanjutan. Menlu Retno mengatakan, sinergi pemerintah, swasta, dan perbankan dinilai Presiden Jokowi sebagai kunci dan harus menjadi game changer untuk mempercepat transisi energi.
KTT perdana AZEC telah menghasilkan Leaders’ Joint Statement yang meliputi komitmen memenuhi Paris Agreement yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi; adanya keperluan pendekatan yang dibuat secara tailor-made menuju dekarbonisasi; dan pengakuan berbagai macam teknologi dan inovasi untuk mempercepat transisi energi termasuk melalui CCS dan CCUS, pemanfaatan LNG sebagai transition fuel, promosi elektrifikasi, serta dekarbonisasi sektor transportasi.
“Serta menggarisbawahi pentingnya scale-up pendanaan transisi melalui AZEC termasuk melalui promosi implementasi perdagangan karbon di kawasan,” tutur Menlu Retno.
“Bagi Indonesia, kesepakatan yang dicapai dalam KTT AZEC ini telah turut mengakomodir suara Indonesia yang secara konsisten terus mendorong pengakuan berbagai pathways dan teknologi menuju transisi energi,” lanjutnya.
Baca juga: Protokol Perubahan IJEPA Selesai, RI Bisa Perbaiki Akses Pasar ke Jepang