Penjualan Rokok Eceran Dinilai Sulit Dikontrol

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah.

Penjualan Rokok Eceran Dinilai Sulit Dikontrol

Imanuel R Matatula • 31 July 2024 23:43

Jakarta: Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai pemerintah akan sulit mengontrol kebijakan pelarangan penjualan rokok eceran. Sebab, selama ini masyarakat menganggap penjualan rokok eceran adalah hal yang wajar.

"Secara implementasi kurang efektif karena siapa yang mau mengawasi adanya kebijakan larangan ini, selama ini masyarakat sudah terbiasa, dan para pedagang juga mendapatkan keuntungan yang cukup banyak dari penjualan tersebut," ujar Trubus dalam tayangan Metro TV, Rabu, 31 Juli 2024.

Trubus menduga ada dua penyebab pemerintah memberlakukan larangan penjualan rokok eceran. Pertama, untuk mengontrol angka konsumsi rokok. Kedua untuk memastikan masyarakat penerima bantuan sosial tidak menggunakan dana yang diberikan untuk membeli rokok.

"Dari hasil survei kesehatan Indonesia sebanyak 70 juta orang mengkonsumsi rokok, 8 sampai 10 persen anak-anak, sehingga pemerintah perlu untuk mengeluarkan kebijakan ini," kata Trubus 
 

Baca juga: Pemilik Warung di Sidoarjo Keberatan Larangan Jual Rokok Eceran

Ia juga menilai pemerintah ingin agar bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada masyarakat dengan penghasilan rendah dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Bukan untuk membeli rokok.

"Sehingga pemerintah punya kewajiban agar pengedaran rokok ini tidak merajalela dan membahayakan kesehatan," ucap Trubus.

Secara konsep, kata Trubus, larangan jual rokok eceran memiliki dampak baik. Namun, pekerjaan rumahnya adalah mengontrol kebijakan tersebut di lapangan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)