Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman. Dok. Tangkapan Layar
Imanuel R Matatula • 2 August 2024 14:12
Jakarta: Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman, mengingatkan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dewan Pengawas (Dewas) harus selektif dan profesional dalam bekerja. Pansel jangan sampai terpengaruh pada kepentingan politik.
“Harus menjadi perhatian bagi pansel agar lebih selektif, jangan sampai orang-orang yang punya interest politik menduduki jabatan pimpinan KPK,” kata Zaenur dalam tayangan Metro TV, Jumat, 2 Agustus 2024.
Dia menegaskan KPK merupakan lembaga yang independen. Jangan sampai ada kepentingan tertentu agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi pada era sebelumnya tidak terulang.
Dia mengatakan pansel juga harus lebih berhati-hati dalam menyeleksi calon pimpinan KPK dan Dewas yang berasal dari institusi kepolisian dan kejaksaan. Orang-orang tersebut memiliki potensi dipengaruhi instansinya.
“KPK itu adalah lembaga independen terbebas dari kekuasaan manapun, sehingga pimpinannya harus independen, tidak boleh ada calon titipan dari kepentingan politik, maupun dari sesama kolega penegak hukum,” ucap Zaenur.
Baca Juga:
Bedah Editorial MI - Jangan Loloskan Calon Titipan |