Ilustrasi/Medcom.id
Media Indonesia • 23 November 2023 18:31
Jabar: Perwakilan anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke klinik Alifa, Kampung Leuwimalang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Mereka akan mendengarkan keterangan dari pemilik klinik terkait tewasnya bayi seberat 1,7 kilogram (Kg).
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani, mengatakan pihaknya bersama Dinas Kesehatan melakukan inspeksi mendadak ke Klinik Alifa untuk mendengarkan penjelasan dari manajemen terkait penanganan bayi yang baru dilahirkannya.
"Untuk penanganan kasusnya lebih lanjut akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan nantinya akan diinvestigasi yang mana untuk sekarang ini sudah membentuk majelis adhoc. Kami masih menunggu hasil supaya semua clear, akan tetapi saat ini masih mendengarkan dari klinik tersebut," kata Murjani, Kamis, 23 November 2023.
Sementara itu, ibu kandung bayi, Nisa Armila, 22, mengatakan proses persalinan di Klinik Alifa yang dilakukan pada Senin, 13 November 2023, sekitar pukul 22.00 WIB, berjalan normal. Bayi keluar dengan berat 1,7 kg.
Setelah itu, anak dimasukkan dalam inkubator selama 4 jam dan pagi harinya bayi sudah diperbolehkan pulang oleh pihak klinik.
"Anak pertama kami di masukan ke inkubator hanya 4 jam, padahal bayi beratnya hanya 1,7 kilogram dan keluarga khawatir, karena berat kurang. Kenapa tidak dirujuk ke rumah sakit lain? dan seharusnya di dalam inkubator beberapa hari tapi disuruh pulang, dan setelah proses kelahiran pelayanan yang diberikan oleh klinik sangat buruk dan bayi katanya mau dicek satu jam sekali tidak ada," kata Nisa.
Nisa mengatakan selama proses persalinan di klinik Alifa tidak memberikan berkas yang diminta keluarganya dari mulai surat kelahiran, keterangan bayi sehat, dan kuitansi pembayaran. Namun, ketika di rumah napas bayi seperti sesak dan lemas hingga tidak mau menyusui.
"Keluarga berupaya menelepon Klinik Alifa untuk meminta saran penanganan, tetapi tidak ada yang menjawab dan Selasa malam bayi tidak bergerak hingga kami ke sana (klinik), namun lokasinya tutup. Padahal penting dan darurat, klinik juga tulisannya 24 jam dan setelah bayi meninggal keluarga menyampaikan keluhan di klinik dan perwakilan klinik datang ke rumah untuk meminta maaf hingga dari pihak klinik mengakui kelalaian klinik dan bidan," ujarnya.
Terkait anaknya yang dijadikan konten, Nisa tak terlalu memikirkan. Sebab, inti masalhnya ke pelayanan yang diberikan, meskipun memang foto itu diambil tanpa izin keluarga.
"Kami meminta keadilan dan pertanggung jawaban dari pihak klinik Alifa. Kami, berharap Dinas Kesehatan dan Polres Tasikmalaya Kota melakukan pengusutan hingga tuntas. Karena, kami melakukan proses persalinan itu normal usia kandungan usia 9 bulan tapi berat badan bayi 1,7 kilogram," papar Nisa.