Mobil listrik BYD. Foto: Unsplash.
Beijing: Pembuat kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD, melaporkan kenaikan laba bersih pada kuartal kedua tahun ini.
Melansir Business Times, Jumat, 30 Agustus 2024, laba bersih BYD mengalami pertumbuhan tercepat sejak akhir 2023, meskipun pengeluaran untuk barang-barang mahal di pasar mobil terbesar di dunia tersendat.
Laba bersih mencapai 9,1 miliar yuan pada periode April hingga Juni, sementara pendapatan naik 25,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi 176,2 miliar yuan. Untuk semester pertama secara keseluruhan, laba bersih melonjak 24,4 persen dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya menjadi 13,6 miliar yuan.
BYD telah mengambil posisi terdepan yang signifikan di sektor kendaraan listrik dan hibrida plug-in, memanfaatkan strategi integrasi vertikal dengan menggunakan komponen-komponen utama seperti baterai yang dibuat oleh perusahaan.
BYD telah melampaui penjualan gabungan dari dua perusahaan patungan Volkswagen di Tiongkok sebesar 14,5 persen dalam tujuh bulan pertama.
Bisa menggeser Tesla
Menurut estimasi Counterpoint Research, BYD diharapkan dapat menggeser Tesla sebagai vendor kendaraan listrik terbesar tahun ini dengan pangsa pasar global sebesar 17,7 persen, dibandingkan dengan Tesla yang hanya 17,2 persen.
Perusahaan telah menawarkan diskon agresif untuk seri kendaraan listrik terlarisnya, Dynasty dan Ocean, untuk mengamankan pangsa pasar lebih dari sepertiga di pasar kendaraan energi baru di Tiongkok.
BYD juga telah memperluas kehadiran internasionalnya, seperti di Eropa dan Meksiko, di mana ia berencana untuk mendirikan pabrik. Hal ini dilakukan untuk mengatasi tarif tambahan sebesar 17 persen untuk mengekspor kendaraan listrik dari Tiongkok ke negara-negara di Uni Eropa.
Pengiriman ke luar negeri menyumbang 11,9 persen dari total penjualan mobil BYD dalam tujuh bulan pertama tahun ini, hampir dua kali lipat dari jumlah pada periode yang sama tahun lalu.