Ilustrasi kemiskinan. Foto: Freepik
Media Indonesia • 2 July 2024 16:47
Jakarta: Direktur eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal berpendapat untuk mengatasi persoalan kemiskinan di Indonesia dilakukan dengan cara pemberdayaan ekonomi masyarakat, bukan pemberian bantuan sosial (bansos) secara masif.
Pemberdayaan itu seperti memberikan modal usaha, pelatihan atau pendampingan usaha kepada masyarakat menengah ke bawah. Upaya ini diyakini dapat membuka peluang usaha bagi warga miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Upaya pengentasan atau diangkat dari jeratan kemiskinan itu diberdayakan secara ekonomi dengan fasilitas yang diberikan pemerintah. Bukan dengan membagikan bansos secara jor-joran," ungkap Faisal saat dihubungi Media Indonesia, Selasa, 2 Juli 2024.
Dia menilai pemberian bansos secara terus menerus akan membuat masyarakat menjadi malas dan menimbulkan ketergantungan kepada pemerintah karena mengharapkan bantuan uang atau sembako secara cuma-cuma. Padahal, menurut Faisal, strategi penting penurunan kemiskinan ialah dengan pendapat rutin, bukan sesaat.
"Pertanyaan jika bansos tidak diberikan lagi, bagaimana nasib orang miskin? Mestinya upaya pengentasan itu dengan mereka punya pendapatan yang terjamin, tidak bergantung dari belas kasih pemerintah lewat bansos," tegas dia.
Baca juga: Pengentasan Kemiskinan Lewat Bansos Bukan Kebanggaan, Pengamat: Pemerintah 'Salah Jalan'! |