Pegi Setiawan (kiri). Medcom.id/Yona
Siti Yona Hukmana • 10 July 2024 23:03
Jakarta: Pegi Setiawan berteriak tidak bersalah saat konferensi pers penangkapan dirinya di Polda Jawa Barat pada Minggu, 26 Mei 2024. Pegi menyebut tindakan itu sebagai aksi spontan karena tidak terima atas pernyataan polisi dalam pers rilis di depan pewarta.
"Karena itu aksi spontan dalam hati saya. Karena saya merasa pak polisi menerangkan sebagai pelaku pembunuh, sebagai peran utama yang menyuruh, sebagai ketua geng. Saya merasa ini kok gini, padahal apa yang saya lakukan tidak pernah seperti ini. Saya merasa tidak sama sekali melakukan itu," kata Pegi dalam program Si Paling Kontroversi Metro TV, Raby malam, 10 Juli 2024.
Pegi mengaku paling sedih dituduh sebagai pelaku utama, yang menyuruh, dituduh sebagai pelaku pembunuhan, serta pejahat. Terlebih, dia merasa sangat sedih saat melihat foto keluarganya dipampang polisi.
"Ya Allah saya itu gimana, saya harus gimana, harkat martabat saya benar-benar dihancurkan, masa depan saya benar dimatikan, terus saya benar-benar difitnah habis-habisan seperti ini," ujar Pegi.
Pegi mengaku harus menanggung kesalahan yang tidak diperbuatnya. Maka itu, kata dia, muncul dari hatinya keberanian untuk membantah pernyataan polisi.
Salah satu kalimat yang Pegi lontarkan adalah rela mati bahwa dia tidak bersalah. Pegi menjelaskan kalimat rela mati itu disampaikan karena setiap tindakan pasti ada konsekuensinya. Memberontak pernyataan polisi dianggap salah satu tindakan serius.
"Itu risiko, kan saya harus menerima konsekuensi dari apa yang terjadi. Misal saya memberontak kan otomatis pasti ada sebab akibat," ucap dia.
Baca Juga:
Pegi Setiawan: Penyidik Minta Maaf Telah Salah Tangkap |