MAKI Tolak Wacana Peleburan KPK-Ombudsman

Koordinator MAKI Boyamin Saiman. Foto: Medcom.id/Candra Yuri Nuralam.

MAKI Tolak Wacana Peleburan KPK-Ombudsman

Candra Yuri Nuralam • 7 April 2024 11:26

Jakarta: Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menolak wacana peleburan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Ombudsman. Peleburan kedua instansi itu dinilai tak mungkin bisa dilakukan.

“Saya tidak setuju KPK digabung dengan Ombudsman, karena kewenangan tugas dan fungsi itu berbeda,” kata Boyamin di Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Boyamin menjelaskan Ombudsman hanya mengurusi administrasi dalam tatanan kerja pemerintahan di Indonesia. Kerjaan itu bukan urusan KPK yang ditugaskan menindak dan mencegah korupsi di Tanah Air.

Boyamin menilai isu peleburan KPK dengan Ombudsman sangat tidak masuk akal. Jika benar terjadi, instansi itu diyakini tidak akan bermanfaat bagi masyarakat.

“Kalau digabung nanti fungsi kewenangan itu menjadi rancu, bias, kabur, dan kemudian malah tidak akan bermanfaat untuk kebaikan bangsa dan pemberantasan korupsi,” ucap Boyamin.
 

Baca juga: KPK Mengeksekusi 10 Terpidana Kasus Korupsi Tukin di Kementerian ESDM

Penggabungan KPK dengan Ombudsman juga diyakini bisa membuat kedua instansi itu menjadi tidak efisien. Profesionalisme kerjanya juga diprediksi bakal memudar.

Menurut Boyamin, peleburan bukan cara untuk mengembalikan taring KPK. Pengembalian aturan sebelum direvisi dinilai cara terbaik memperbaiki Lembaga Antirasuah.

“Kalau KPK itu saya malah minta justru dikembalikan kewenangan seperti undang-undang yang lama, bukan sebagaimana direvisi tahun 2019,” tegas Boyamin.

Sebelumnya, Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango membantah kebenaran kabar instansinya akan dileburkan dengan Ombudsman. Isu yang beredar disebut bohong dan tak pernah dibahas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pepesan kosong, enggak ada tuh. Saya pastikan bohong, saya belum pernah ketemu Presiden untuk urusan seperti itu,” kata Nawawi melalui keterangan tertulis, Jumat, 5 April 2024.

Nawawi mengaku tidak tahu asal mula isu tersebut beredar. Namun, dia menilai ada pihak yang ingin membuat KPK terlihat semakin buruk.

“Sepertinya ada pihak yang sengaja menghembuskan isu-isu di tengah situasi yang banyak kritikan terhadap lembaga ini,” ucap Nawawi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)