Wali Kota Banda Aceh Batalkan Undangan Konferensi Perempuan Internasional di Turki

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal (kanan) berbincang dengan Sales Branch manager PT Pertamina (Persero) Aceh Muhammad Suhanda (kiri) saat menyambut kedatangan kapal roro Wira Loewisa yang mengangkut truk Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Pelabu

Wali Kota Banda Aceh Batalkan Undangan Konferensi Perempuan Internasional di Turki

Whisnu Mardiansyah • 9 December 2025 15:48

Banda Aceh: Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, membatalkan rencana keberangkatannya ke Istanbul, Turki. Keputusan ini diambil karena Aceh masih berada dalam masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor.

“Dibatalkan karena kondisi bencana, jadi hanya kirim video saja ke Turki. Apalagi acaranya dari tanggal 5-8 Desember dan itu saya memonitor distribusi gas di Banda Aceh,” kata Illiza saat dikonfirmasi Antara di Banda Aceh, Selasa, 9 Desember 2025.

Illiza mendapatkan undangan khusus dari AK Party, partai politik konservatif di Turki, untuk menghadiri pertemuan internasional “Woman in Local Government Summit” di Istanbul pada 5-8 Desember 2025. Acara tersebut mengundang para pemimpin perempuan dari seluruh dunia, termasuk wali kota dan anggota dewan kota.

Sebenarnya, keberangkatan Illiza telah mendapatkan lampu hijau. Izin ke luar negeri telah disampaikan Gubernur Aceh Muzakir Manaf kepada Menteri Dalam Negeri dan disambut baik. Namun, Illiza merasa tidak tenang jika memaksakan diri berangkat.
 


“Tapi saya kepikiran kalau pergi tidak enak hati. Walaupun Banda Aceh sudah terkendali persoalan banjir, tetap ada masalah, karena kita semua tergantung kepada Medan untuk pasokan pangan dan lainnya,” ujar Illiza.

Ketergantungan pada pasokan logistik dari Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu alasan utama ia memilih tetap berada di Aceh. Situasi ini dinilainya sebagai pekerjaan rumah yang harus dipantau langsung.


Kantor Inspektorat Aceh di Banda Aceh (ANTARA/M.Ifdhal)

“Ini yang menjadi persoalan kita. Semoga Allah SWT memberikan jalan terbaik bagi Aceh dalam menghadapi musibah yang maha berat ini,” tutup Wali Kota Banda Aceh tersebut.

Keputusan Illiza ini mencerminkan prinsip prioritas kepemimpinan di tengah krisis, mengutamakan tanggung jawab langsung kepada masyarakat yang terdampak bencana daripada agenda internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)