Indonesia–Inggris Perluas Kolaborasi Pendidikan, 720 Guru Madrasah Ikuti Pelatihan

Jakarta: British Council dan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) memperkuat kemitraan mereka melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk peningkatan pengajaran Bahasa Inggris dan perluasan akses pendidikan internasional. Penandatanganan dilakukan dalam Forum Pendidikan UK–Kemenag: Connecting Opportunities, Creating Impact yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis, 20 November 2025.

Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa MoU tersebut bukan sekadar dokumen formal, melainkan komitmen bersama untuk memperkuat mutu pendidikan Indonesia.

“MoU yang kita tanda tangani hari ini mencerminkan keyakinan kolektif bahwa peningkatan kualitas guru, perluasan peluang global, dan penguatan lembaga pendidikan merupakan hal esensial untuk mewujudkan visi Kementerian: Maju, Bermutu, Mendunia. Upaya ini membutuhkan kemitraan internasional yang kuat. Karena itu, kami berterima kasih kepada Pemerintah Britania Raya, melalui British Council, yang terus mendampingi kami,” ujar Kamaruddin, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu, 22 November 2025.

Ia juga mengapresiasi kontribusi nyata British Council, termasuk penyelenggaraan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) secara daring bagi 720 guru Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.

Kamaruddin menyebut dukungan Inggris terhadap program beasiswa internasional seperti Chevening turut membuka akses bagi generasi muda Indonesia untuk berkiprah di level global.

MoU ini memformalkan berbagai kerja sama yang telah dijalankan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, sebanyak 720 guru Bahasa Inggris madrasah akan mengikuti pelatihan profesional di bawah program Continuing Professional Development (CPD) for Madrasah English Teachers.

Direktur British Council Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia, menekankan pentingnya peran guru dalam membuka cakrawala siswa.

“Guru yang hebat lebih dari sekadar mengajar—mereka membuka pintu menuju dunia. Melalui kemitraan ini, British Council ingin membekali para guru madrasah dengan kemampuan dan kepercayaan diri untuk menginspirasi siswa mereka agar berani bermimpi tanpa batas,” ujarnya.

Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Inggris di madrasah, memperluas interaksi internasional bagi guru dan siswa, serta mendukung terciptanya kompetensi global. Langkah ini juga sejalan dengan agenda reformasi pendidikan nasional dan komitmen Inggris dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang inklusif dan berkelanjutan.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menyambut positif MoU tersebut. “Kemitraan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan pendidikan, kolaborasi antaragama, dan meningkatkan pemahaman bersama antara kedua negara. Peningkatan pengajaran Bahasa Inggris serta perluasan akses pendidikan internasional akan memberdayakan para pendidik dan siswa untuk berkembang dalam dunia yang semakin global,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pendidikan merupakan pilar penting dalam Kemitraan Strategis Inggris–Indonesia yang akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Keir Starmer pada awal tahun depan.

“Inggris bangga mendukung visi Indonesia dalam memajukan pendidikan dan mempromosikan dialog lintas budaya. Bersama, kita akan terus menciptakan peluang yang memperkaya kehidupan dan mempererat hubungan antara masyarakat kedua negara,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin; Duta Besar Inggris Dominic Jermey; Direktur British Council Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia; Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam M. Arskal Salim GP; Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Sahiron; serta jajaran terkait lainnya.

Baca juga:  Inggris Perkuat Kerja Sama Pendidikan dengan Indonesia Lewat Forum JWG 2025