Rupiah Masih Bertengger di Rp16.750 per USD Pagi Ini

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Rupiah Masih Bertengger di Rp16.750 per USD Pagi Ini

Eko Nordiansyah • 19 November 2025 09:08

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan tipis. Mata uang Garuda tersebut menguat saat dolar AS tertekan oleh sentimen domestiknya sendiri.

Mengutip data Bloomberg, Rabu, 19 November 2025, rupiah berada di level Rp16.750 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat satu poin atau setara 0,01 persen dari Rp16.751 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara dari data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.700 per USD. Rupiah terpantau menguat karena pada penutupang perdagangan kemarin berada di level Rp16.740 per USD.
 



(Ilustrasi. Foto; Dok MI)

Rupiah masih fluktuatif cenderung melemah

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.750 per USD hingga Rp16.770 per USD pada hari ini. Gerak rupiah dipengaruhi oleh sejumlah sentiman baik dari dalam maupun luar negeri.

Ibrahim mengungkapkan, sentimen pasar yang masih mencari pandangan tentang kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) setelah berakhirnya penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS, yang menunda publikasi beberapa data ekonomi resmi.

Beberapa pembuat kebijakan The Fed, termasuk Presiden The Fed Atlanta Bostic dan Presiden The Fed Kansas City Schmid, menyuarakan kekhawatiran tentang inflasi atau mengisyaratkan dukungan untuk mempertahankan suku bunga tetap.

Di sisi lain, data penggajian nonpertanian untuk September, yang akan dirilis Kamis ini, kemungkinan akan menjadi data resmi terbaru di pasar tenaga kerja sebelum pertemuan The Fed pada 10-11 Desember. CME Fedwatch menunjukkan pasar memperkirakan peluang 42,4 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dan peluang 57,6 persen untuk mempertahankan suku bunga.

"Saat ini fokus pasar adalah risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan Oktober yang akan dirilis pada Rabu. Selanjutnya Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) akan merilis angka Nonfarm Payrolls September pada Kamis," jelas Ibrahim.

Sementara itu, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Oktober 2025 tercatat USD424,4 miliar, atau menurun dibandingkan dengan posisi ULN pada Juli 2025 sebesar USD432,3 miliar. Secara tahunan, ULN Indonesia terkontraksi 0,6 persen (yoy) pada kuartal III-2025, menurun dibandingkan kuartal II-2025 yang tumbuh sebesar 6,4 persen (yoy)

BI juga mencatat ULN pemerintah tumbuh melambat. Posisi ULN pemerintah pada kuartal III-2025 tercatat sebesar USD210,1 miliar atau secara tahunan tumbuh 2,9 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 10,0 persen (yoy) pada kuartal II-2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)