Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 8 April 2025 08:36
Chicago: Harga emas turun lebih dari dua persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan investor beralih ke dolar sebagai tempat berlindung yang aman setelah tarif Amerika Serikat (AS) yang luas menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya resesi global. Namun, para analis tetap optimis terhadap emas batangan mengingat kondisi ekonomi yang menantang.
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 8 April 2025, harga emas spot turun 2,4 persen menjadi USD2.963,19 per ons, setelah mencapai level terendah hampir empat minggu di USD2.955,89 pada awal sesi. Sementara harga emas berjangka AS ditutup dua persen lebih rendah pada USD2.973,60.
Penurunan harga emas disebut akibat langkah investor yang beralih ke uang tunai dan aset safe haven lainnya seperti Franc Swiss dan Yen Jepang di tengah gejolak pasar, yang menciptakan risiko koreksi yang lebih dalam.
Adapun, dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya, menjauh dari level terendah dalam enam bulan yang dicapai minggu lalu. Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Di sisi lain, indeks saham utama turun dalam perdagangan yang tidak stabil setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan tarif 50 persen terhadap Tiongkok jika negara itu tidak mencabut tarif balasannya.
Sementara itu, Gedung Putih melabeli laporan Trump yang mempertimbangkan jeda tarif selama 90 hari untuk semua negara kecuali Tiongkok sebagai 'berita palsu'.
Baca juga: 5 Manfaat Menabung Emas untuk Anak Muda saat Harga Emas Turun |