Ambruk 0,59%, Dolar AS Masih Belum Mampu Bangkit

Dolar AS. Foto: Xinhua/Liu Jie.

Ambruk 0,59%, Dolar AS Masih Belum Mampu Bangkit

Husen Miftahudin • 7 May 2025 09:01

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Ambruknya mata uang Negeri Paman Sam tersebut terjadi di tengah kekhawatiran kesepakatan perdagangan yang digembar-gemborkan Presiden AS Donald Trump belum terwujud.

Mengutip Xinhua, Rabu, 7 Mei 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,59 persen menjadi 99,237.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1371 dari USD1,1313 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi USD1,3376 dari USD1,3289 pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 142,45 yen Jepang, lebih rendah dari 143,92 yen Jepang pada sesi sebelumnya.

Dolar AS juga turun menjadi 0,8217 franc Swiss dari 0,8229 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3773 dolar Kanada dari 1,3815 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 9,5663 Kronor Swedia dari 9,6720 Kronor Swedia.
 

Baca juga: Rupiah Ditutup di Rp16.449 per USD Sore Ini


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Menanti kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok


Investor sedang menunggu rincian tentang kesepakatan perdagangan yang menurut pemerintahan Trump sedang dinegosiasikan dengan negara-negara lain, termasuk Tiongkok. Trump mengindikasikan beberapa kesepakatan akan diumumkan minggu ini.

Pasar tengah gelisah karena mulai menggerogoti jadwal sejak penangguhan tarif 90 hari tanpa ada pengumuman yang berarti. Di sisi lain, Departemen Perdagangan melaporkan defisit perdagangan AS melebar 14 persen ke rekor USD140,5 miliar pada Maret karena bisnis meningkatkan impor menjelang tarif Trump.

Pasar kini juga sedang fokus pada pertemuan kebijakan Federal Reserve pada Rabu, di mana bank sentral AS diharapkan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Ketua Fed Jerome Powell disebut tidak mungkin memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana bank sentral berencana untuk menanggapi tarif impor AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)