Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Whoosh Diusut dari Awal 2025

Juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 27 Oktober 2025. Metro TV/Candra

Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Whoosh Diusut dari Awal 2025

Candra Yuri Nuralam • 27 October 2025 19:41

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan adanya penyelidikan terkait dugaan mark up dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Kasus ini dibuka dari awal 2025.

"Penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun," kata juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 27 Oktober 2025.

Budi enggan memerinci temuan awal KPK dalam perkara ini. Penyelidik masih mencari bukti untuk menaikkan kasus tersebut ke tahap penyidikan.

"Jadi memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan. Secara umum tentu tim terus melakukan pencarian, keterangan-keterangan yang dibutuhkan untuk membantu dalam mengungkap perkara ini," ujar Budi.


 

Baca Juga: 

KPK Gelar Penyelidikan Mark Up Proyek Whoosh


Dugaan mark up proyek Whoosh ramai dibicarakan masyarakat usai dibahas eks Menko Polhukam Mahfud MD. KPK merespons pernyataan Mahfud MD yang menyebut penelusuran dugaan penyelewengan dana kereta cepat atau Whoosh tidak harus menunggu laporan. Lembaga Antirasuah bisa menggelar perkara dengan mencari buktinya.

"Dalam suatu penanganan perkara oleh KPK, tentunya tidak hanya bermula dari laporan aduan masyarakat. Namun KPK juga bisa melakukan case building dari temuan awal adanya dugaan suatu tindak pidana korupsi," kata juru bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Senin, 20 Oktober 2025.

Budi sepakat dengan Mahfud, penelusuran kasus bisa dilakukan tanpa menunggu laporan. Namun, aduan merupakan bentuk kerja sama KPK dengan masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Kemudian terkait informasi awal yang disampaikan tersebut, KPK memandang positif, mengingat laporan aduan masyarakat merupakan bentuk partisipasi dan pelibatan langsung publik dalam pemberantasan korupsi," ujar Budi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)