Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. (MI/ Immanuel Antonius)
Willy Haryono • 23 September 2025 07:40
Jakarta: Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai pidato Presiden Prabowo Subianto yang akan disampaikan di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Selasa, 23 September 2025, akan “menggigit” apabila disampaikan dengan keberanian pada sejumlah poin kunci.
“Pidato Presiden akan menggigit apabila beliau berani mengatakan bahwa tindakan Israel bukan lagi dalam koridor hak untuk membela diri, tetapi sudah merupakan serangan untuk mengosongkan Gaza dari warga Palestina, meski Israel menyebutnya sebagai Hamas dan pelaku teror,” ucap Hikmahanto dalam keterangan tertulis kepada awak media.
Menurutnya, Prabowo juga perlu menegaskan bahwa serangan ke Gaza harus dihentikan karena dunia internasional sudah marah atas tindakan Israel. “Israel harus mengakui Palestina dan menerima Solusi Dua Negara,” kata Hikmahanto.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo dapat menekankan pentingnya tidak ada lagi serangan dari Gaza ke Israel agar kedua pihak dapat hidup berdampingan secara damai. Untuk memastikan proses tersebut, Indonesia dapat mendorong kehadiran pasukan penjaga perdamaian untuk misi PBB.
“Indonesia perlu menyatakan kesediaan untuk menyumbang pasukan dalam misi penjaga perdamaian, sebagaimana selama ini selalu berkontribusi dalam berbagai misi PBB,” ujar Hikmahanto.
Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa pukul 20.00 WIB, sehari setelah berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi Solusi Dua Negara yang juga digelar di markas besar PBB di New York.
Baca juga: Dukung Penuh Palestina, Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian